Pentingnya Zakat di Samping Shalat
Menurut Kabid Penerangan Agama Islam, dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Jatim, Drs Mufi Imron Rosyadi MΕΙ, pengolahan Lazis sesuai aman regulasi. Jangan sampai dalam mengelolah ZIS malah menyebabkan kita berurusan dengan pihak berwajib, sehingga butuh auditor keuangan dan auditor syariah.
“Perlu upaya menciptakan trust masyarakat demi meraih zakat 300-400 triliun yang hanya tergarap 22 triliun, jauh dari target. Ini bisa disebabkan kurangnya pelaporan demi penertiban pengolahan LAZ termasuk pemberdayaan masjid UPZ untuk mencatat zakat,” ungkapnya.
Menurut Mufi hal itu perlu dilakukan untuk mendeteksi kurangnya kesadaran akan kewajiban zakat, atau karena tidak terlapornya pengolahan zakat di masjid-masjid.
Imam Hambali mengingatkan peserta upgrading bahwa ada dua bekal manusia untuk akhiratnya, yakni shalat dan zakat.
“Ajaran agama (Islam) yang terbaik yakni shalat dan zakat. Potensi zakat kita 320 triliun, hanya terhimpun 22 triliun itu perlu dijalankan secara lebih serius,” ajak Imam Hambali.
Imam Hambali mengajak seluruh pengurus dan pelaksana Lazismu se-Jawa Timur bahwa tugas mulia mengingatkan umat terkait kewajiban zakat merupakan amal terbaik sebagai bekal di akhirat.
Hidayatur Rahman mengingatkan potensi zakat 300-400 triliun bisa diwujudkan dengan pengelohan zakat secara profesional.
“Bikin pilot project pemberdayaan zakat seperti SDG’s. Misal dengan peternakan dan hasil pertanian di desa, atau di kota mengembangkan bisnis hotel, rumah sakit dan supermarket milik Lazismu,” mimpi Dayat. (*)
Penulis Muhammad Syaifudin Zuhri Editor Mohammad Nurfatoni