PWMU.CO – Peserta Diksuspala atau Pendidikan Khusus Kepala Sekolah Muhammadiyah Jawa Timur kunjungan kerja ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah 25 Surabaya Jl. Sidotopo Wetan 1 Dalam No 18 Surabaya, Selasa (12/12/23).
Diksuspala digelar oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PWM jatim. Peserta terdiri kepala sekola-madrasah Muhammadiyah se Jatim. Dalam kunjungan ini mereka disambut oleh IPM Junior, samroh dan atraksi Tapak Suci. Setelah itu mengunjungi kelas, perpustakaan, dan pameran hasil karya siswa.
Kemudian peserta Diksuspala dibagi per kelompok untuk berdiksusi soal manajemen sekolah, proses pembelajaran, mutu lulusan, dan sejarah madrasah.
Kepala MI Muhammadiyah 25 Ferry Rismawan menyambut rombongan dari Diksuspala. Bersyukur didatangi orang-orang hebat yang luar biasa yang siap untuk berjuang memajukan pendidikan Muhammadiyah.
”Kita persilakan untuk peserta menjelajahi fasilitas sekolah, mengamati metode pengajaran, dan berinteraksi dengan guru serta siswa,” ujarnya.
Diskusi intensif pun terjadi membahas strategi kepengurusan sekolah, pengembangan kurikulum, dan implementasi teknologi dalam pelajaran di MI Muhammadiyah 25.
Rombongan tampak antusias dengan upaya MI Muhammadiyah 25 dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berfokus pada pengembangan karakter
Peserta Nur Laila Habibah bersyukur bisa silaturahmi ke madrasah yang suasananya adem, pembelajaranya kreatif, dan kelasnya yang sangat menarik.
”Gurunya semua ramah menyambut mudah-mudahan sepulang dari sini kita bisa mengimplementasikan di sekolah kita,” ujarnya.
Kebijakan Terpusat
Penguatan juga diberikan Ketua PCM Kenjeran Ali Fauzi. Dia menyampaikan kebijakan PCM Kenjeran yang sudah dilakukan sehingga sekolah atau madrasah bisa dipercaya masayarakat dan bisa bersaing dengan sekolah lain.
Kebijakan itu seperti, pertama, menerapkan manajemen keuangan sentral kepada semua amal usaha, agar bisa saling membantu dan bersinergi, bergantian membangun, atau membeli aset untuk memenuhi kebutuhan pada masing-masing sekolah.
Kedua, penerapan kebijakan PPDB, mulai dari manajemen sekolah, penerimaan guru dan karyawan juga sentral. ”Jadi sekolah menyampaikan kebutuhan apa, kemudian PCM menyiapkan formula untuk perekrutan,” katanya.
Ketiga, pendidikan terintegrasi mulai KB – TK Aisyiyah, MI Muhammadiyah 25, dan SMP Muhammadiyah 15 dari kebijakan PPDB, pembuatan kurikulum bersama, sehingga dengan program ini secara otomatis KB melanjutkan ke TK Aisyiyah kemudian ke MI Muhammadiyah dan SMP Muhammadiyah 15.
Keempat, semua guru karyawan wajib mengikuti pengajian yang diadakan oleh PCM Kenjeran setiap sebulan sekali di pekan ketiga. Apabila tidak datang maka gaji diambil ke PCM.
”Alhamdulilah dari kebijakan yang diambil oleh PCM semua bisa dilaksanakan dan berdampak pada penerimaan PPDB sekolah tiap tahun,” ujarnya.
Peningkatan Mutu
Miftahul Ulum, koordinator bidang kepegawaian Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, dalam sambutanya mengatakan, di Kenjeran banyak tokoh-tokoh hebat yang sangat menginspirasi.
”Sekolah pinggiran Surabaya bisa memiliki siswa 654, gedungnya berada di dalam kampung tetapi potensi inovasi dan kreativitanya sangat luar biasa,” katanya.
Dia berharap semua peserta Diksuspala bisa menyerap banyak ilmu dari sini. ”Silakan digali sebanyak-banyaknya sehingga sepulang dari sini semua peserta biasa mengadopsi hal-hal yang baik dengan mengunakan ATM (Amati Tiru Modifikasi),” tuturnya.
Dengan semangat kolaboratif, sambung dia, kunjungan ini diharapkan memberikan dampak positif dalam peningkatan mutu pendidikan Muhammadiyah Jawa Timur.
Penulis Fu’adah Editor Sugeng Purwanto