PWMU.CO – Pengin ikut Nabi ke surga disingkat Pink menjadi bahasan Kajian Muslimah (Kalimah) yang diikuti seluruh siswi SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jumat (15/12/2023).
Ketika Risya Naya Dyvandra, salah satu siswi kelas IX Hadramaut, mengupasnya, tema ini menjadi bahasan menarik. Risya menjelaskan, meneladani sifat nabi Muhammad SAW tidak cukup hanya diucapkan dalam lisan namun juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal itu juga merupakan salah satu jalan kita mendapatkan ridha Allah agar dapat ikut beliau masuk ke surganya Allah,” ucapnya.
Untuk itu, Risya menjelaskan beberapa hal yang bisa seorang mukmin lakukan. Mukmin yang mengaku ingin mengikuti Nabi Muhammad SAW.
Pertama, mengerjakan shalat 5 waktu. “Karena shalat merupakan tiang agama Islam. Shalat lima waktu bagi umat Islam hukumnya wajib,” tuturnya.
Kedua, dzikrullah (selalu mengingat Allah SWT). “Mengingat Allah SWT menjadi kewajiban setiap muslim karena Allah SWT adalah Tuhan kita dan juga yang mengatur segalanya,” terangnya.
Ia pun mengutip salah satu ayat al-Quran, al-Baqarah ayat 152, “Maka ingatlah kepada-Ku niscaya Aku akan ingat (pula) kepadamu.”
Ketiga, rajin berinfak. “Infak itu menyisihkan sebagian harta dan diberikan pada orang yang membutuhkan. Amalan ini merupakan satu amalan yang bisa mengantarkan kita ke surganya Allah,” terangnya.
Adapun cara keempat, menahan amarah. Menurut Risya, amarah menjadi salah satu masalah bagi umat manusia karena sifat ini menjadi salah satu sifat yang sangat sulit untuk dikendalikan.
“Oleh karena itu, kita harus bisa melakukan yang kelima, yaitu memaafkan orang Lain. Sama seperti menahan amarah, memaafkan orang lain yang berbuat salah atau menyakiti hati kita menjadi perbuatan yang mudah diucapkan namun akan sangat sulit untuk dilakukan,” tuturnya.
Risya menambahkan, jika seseorang mengaku ingin mengikuti Nabi dan ingin masuk surga, maka seharusnya ia rutin membaca al-Quran. “Membaca al quran adalah salah satu cara kita untuk berinteraksi kepada Allah yang sederhana bisa dilakukan kapanpun maka dari itu harus diperhatikan cara membacanya,” tandasnya. (*)
Penulis Ain Nurwindasari Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni