PWMU.CO – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD bahas korupsi dengan kutip ayat al-Qur’an.
Hal ini diungkap Mahfud dalam segmen satu debat kedua Pilpres 2024 yang di gelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2023) malam.
Mahfud memulai pernyataannya dengan mengucapkan selamat Hari Ibu kepada seluruh warga Indonesia. Dia menyampaikan pesan tentang pengabdian kepada Ibu Pertiwi, lalu membahas visi dan misi serta program kerjanya.
“Mari kita bersujud semuanya Saudara-Saudara di seluruh Indonesia kepada Ibu kita, dalam rangka mengucapkan Hari Ibu 22 Desember 2023 ini, dan sesudah ini kita lanjutkan pengabdian kita kepada Ibu Pertiwi,” tandasnya.
Menanggapi pertanyaan terkait target pertumbuhan ekonomi 7 persen, Mahfud menyoroti sejarah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak pernah mencapai angka tersebut sejak reformasi. Ia menegaskan kendala utama terletak pada korupsi dan inefisiensi di sektor-sektor ekonomi kunci, seperti konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor, dan investasi.
“Korupsi terjadi di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif secara besar-besaran,” katanya.
Korupsi, imbuhnya, juga terjadi di tiga matra alam kita ini, “Kita menginjak bumi, ada korupsi di tanah dan pertambangan. Kita ke laut, ada korupsi dimasalah kelautan, kita melihat udara, pesawat terbang kita, ternyata di udara juga banyak korupsi. Akibatnya apa? Rakyat miskin.”
Dalam pernyataannya, Mahfud menyoroti keadaan rakyat yang terdampak langsung oleh korupsi, seperti sulitnya mendapatkan subsidi minyak atau mimpi anak-anak yang terbatas karena keterbatasan ekonomi. Dia juga menekankan potensi sumber daya alam yang belum dioptimalkan sepenuhnya, seperti gas alam di Madura.
“Maka kuncinya adalah bagaimana kita memberantas korupsi,” tegasnya.
Mahfud memaparkan banyak pelaku ekonomi merasa tertekan karena tekanan dari korupsi dan kekhawatiran akan kriminalisasi atas tindakan yang sebenarnya tidak melanggar hukum. Dia juga mengajak untuk bersama-sama melawan korupsi guna mewujudkan pemerataan.
“Istilah anak muda, hai koruptor! Kutabrak kau! Hai Wir! Mundur kau Wir! Anda korupsi saya tabrak,” ucapnya.
Ia juga menekankan urgensi memberantas korupsi demi mewujudkan pemerataan ekonomi yang adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.“Ini semua dalam rangka agar terjadi pemerataan seperti ketentuan Pasal 3 UUD,” tambahnya.
Dalam penutupnya, ia mengutip ayat suci al-Qur’an yang menekankan pentingnya distribusi kekayaan yang merata.
“Di al-Qur’an disebut Kai lâ yakûna dûlatam bainal-aghniyâ’i mingkum. Jangan biarkan kekayaan itu hanya beredar di antara orang kaya,” tutup Menko Polhukam itu.
Adapun, ayat suci al-Qur’an yang dikutip Mahfud itu tercantum dalam Surat al-Hasyr Ayat 7. (*)
Penulis Muchammad Jiddan Azhar Editor Mohammad Nurfatoni