PWMU.CO – Mewaspadai misi ahlul kitab disampaikan Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman MPdI saat mengisi pengajian Tafsir al-Quran di Masjid At-Taqwa Pandan Genteng Banyuwangi Jawa Timur, Rabu (20/12/2023).
Pengajian yang dilaksanakan setelah shalat Maghrib berjamaah itu dihadiri oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Pimpinan Ranting Aisyiyah Kembiritan, dan jamaah Masjid at-Taqwa Pandan.
Di awal ceramahnya Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah swt atas nikmatnya.
“Mari kita mengucap alhamdulillah, karena masih diberikan nikmat waktu, terutama untuk mengikuti pengajian ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan kepada jamaah, tanda atau indikator seseorang itu memperoleh kebaikan dari Allah. Ketika orang itu selalu istiqamah dalam memperdalam pengetahuan agamanya.
Hal tersebut telah tercantum dalam hadits Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim. Siapa yang dikehendaki Allah mendapatkan kebaikan, maka orang itu akan memahami agamanya.
Taufiqur Rohman menjelaskan materi inti kajian tafsir al-Quran surat Ali Imran ayat 69-74. Di ayat 69, ada satu misi yang dilancarkan oleh ahlul kitab yaitu menyesatkan umat Islam dari agama yang benar.
Caranya dengan mengotori tauhid, sehingga seseorang yang berperilaku seolah-olah dia menjalankan syariat agama, padahal yang dilakukannya telah menyekutukan Tuhan.
Misi itu dilakukannya, karena mereka telah gagal mengajak umat untuk mengikuti agamanya.
Misi tersebut berhasil menyesatkan sebagian umat yang memiliki kadar keimanan rendah. Tapi akan gagal, jika berhadapan dengan orang yang memiliki ruh keimanan yang kokoh. Seperti yang pernah dialami sahabat Bilal bin Rabah ra.
“Dia tetap mampu mempertahankan keislamannya, meskipun ia mengalami penyiksaan yang keras dari orang-orang kafir,” ulasnya.
Berikutnya Taufiqur Rohman menyampaikan misi ahlul kitab yang harus diwaspadai yakni mencampur-adukkan antara kebenaran dengan keburukan. Mereka mengaku beriman saat bersama dengan umat Islam, dan akan kafir lagi ketika kembali bersama komunitasnya.
“Satu lagi misi mereka yang harus diwaspadai adalah ajakan beragama menuruti agama nenek moyang yang belum tentu kebenarannya,” ujarnya mengakhiri kajian mewaspadai misi ahlul kitab.
Penulis Ghulam Bana Islama Editor Sugeng Purwanto