PWMU.CO – Resmi jadi tuan rumah Muktamar Muhammadiyah, UMSU bangun tower 17 lantai. Peletakan batu pertama dilaksanakan Sabtu (23/12/23).
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (Umsu) bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara akan menjadi tuan rumah Muktamar ke-49 Muhammadiyah tahun 2027. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi.
Haedar Nashir hadir di UMSU untuk peletakan batu pertama pembangunan tower 17 lantai dan penyerahan surat keputusan pelaksanaan Muktamar ke-49 Muhammadiyah tahun 2027.
Dia hadir bersama Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, yang menyerahkan secara langsung surat keputusan pelaksanaan muktamar kepada Ketua PW Muhammadiyah Sumut Prof Dr Hasyimsyah Nasution MA, yang didampingi Rektor UMSU Prof Dr H Agussani MAP.
Tonggak Akselerasi
Dikutip dari suaramuhammadiyah.id, rencanana pembangunan Tower UMSU 17 lantai ada di Kampus UMSU, Jalan Kapten Mukhtar Basri, Medan, Sumatera Utara. Haedar Nashir mengatakan, pemilihan UMSU jadi tuan rumah Muktamar ke-49 adalah hasil rapat pleno PP Muhammadiyah pada 13 Desember 2023.
Terkait pembangunan tower, Haedar berharap agar gedung tersebut dapat segera diselesaikan, karena akan jadi arena Muktamar Muhammadiyah 2027. Dia juga meminta jajaran Persyarikatan di Sumut untuk terus utuh bersatu.
”Muktamar merupakan tonggak bagi penguatan akselerasi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan. Ini era abad kedua perjalanan Muhammadiyah,” ujarnya.
Sementara Rektor UMSU Prof Dr H Agussani MAP berterima kasih atas dukungan pembangunan tower yang telah lama direncanakan pembangunannya. Dia menyatakan kesiapan UMSU bersama PWM Sumut untuk menjadi tuan rumah muktamar empat tahun mendatang.
Rektor mengatakan, Tower UMSU 17 lantai itu dilengkapi dengan auditorium berkapasitas 6800 undangan, 120 ruang kuliah, dan 25 ruang perkantoran. “Kerja cepat untuk pembangunan tower adalah bagian penting dalam penataan kampus menjawab tantangan masa depan,” jelasnya.
Tower bernilai lebih Rp 250 milliar yang dibangun selama 36 bulan, itu mengusung ciri khas budaya kearifan lokal dari Melayu, Mandailing, Batak dan Padang. Kemudian material bangunan ramah lingkungan hidup. ”Awal tahun 2027, gedung tower ini sudah dapat digunakan,” katanya.
Editor Darul Setiawan.