PWMU.CO – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) menyelenggarakan Resepsi Milad IPM ke-56 di Gedung AR Fakhrudin B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (22/7) malam. Hadir dalam agenda tersebut Ketua Umum PP IPM Velandani Prakoso, Alumni PP IRM Taufiqurrahman, dan Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah Ari Anshori.
Velandani Prakoso dalam sambutannya menyampaikan, IPM adalah organisasi gerakan pembaharuan dan gerakan pembebasan dalam segala dimensi kehidupan pelajar. Selain itu, IPM memandang pendidikan sebagai sektor strategis untuk memperkuat karakter bangsa. Karena itu, karya nyata yang diusung IPM untuk turut berkontribusi dalam penguatan karakter adalah melalui pendidikan. ”#KaryaNyata itu bukan omong doang (omdo),” ujarnya.
(Baca: PP IPM Serukan Sekolah Jalankan Masa Orientasi yang Menggembirakan Siswa)
Senada dengan Velandani, Taufiqurrahman mengingatkan tentang prinsip-prinsip yang perlu dijaga oleh kader IPM. Yakni, motto sederhana yang harus diusung kader IPM adalah 3T, yaitu tertib ibadah, tertib belajar, dan tertib organisasi.
”Momen milad ini menjadi titik untuk menghargai dan belajar dari sejarah IPM selama ini. Agar makin berkontribusi pada gerakan Muhammadiyah, karena eksistensi Muhammadiyah di abad kedua sangat ditentukan karya-karya nyata oleh kader IPM,” ujar Taufiqurrahman yang merupakan Ketua PP IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah, penamaan IPM pada 1992-2008) periode 1998-2000.
Tak ketinggalan, Ari Anshori memberikan amanatnya dan mengingatkan tentang istiqomah dalam perjuangan. ”Yang terpenting adalah istiqomah, sebagai contoh Rasulullah SAW tetap istiqomah walaupun di Perang Uhud menerima penderitaan dan kekalahan yang luar biasa. Sehingga berkat keistiqomahan tersebut islam dapat dirasakan hingga saat ini di seantero dunia,” kata Ari.
(Baca: 3 Prasyarat Wajib agar IPM dan Nasyiah Sukses Produksi Ilmuwan dengan Semangat Dakwah)
Milad ke-56 IPM kali ini terasa begitu spesial karena bertabur karya. Bagaimana tidak, sekurang-kurangnya 8 karya kader IPM ambil peran dalam resepsi kali ini. Karya-karya yang ditampilkan tersebut antara lain Paduan Suara Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, Buku Membaca Alam : Catatan Atas Kesadaran Mengeja Alam, Buku Panduan KIR Kritis, Video Karya Bidang ASBO PW IPM se-Indonesia, Lagu “Ikatan Hati”, Penampilan solo violin oleh Ipmawati Tsabita dari Yogyakarta, Relaunching aplikasi Andro IPM, dan Teater Pantomim Enteradja oleh kader-kader IPM Bali.
Karya-karya yang ditampilkan dalam resepsi ini memberi penegasan bahwa #KaryaNyata yang diusung oleh PP IPM bukan sekedar pepesan kosong. Melainkan benar-benar tergambar dalam gerakan dan program, serta siap diterapkan oleh pelajar se-Indonesia sebagai basis massa IPM. Untuk makin mempertegas semangat pelajar berkemajuan.(rina/aan)