Program dan Keluhan
Dalam konsolidasi ini, beberapa PDA juga memaparkan program dan keluhan. Di antaranya PDA Surabaya. Ketua MTK PDA Surabaya Etti Sunanti menyampaikan permasalahan anggota Aisyiyah dan Muhammadiyah di Pimpinan Daerah yang berbeda dalam menyikapi dan memahami hasil Putusan Tarjih PP Muhammadiyah.
“Masih banyak Ibu-Ibu Aisyiyah dan Bapak-Bapak Muhammadiyah di Daerah yang belum melaksanakan Putusan Tarjih,” keluh Etti.
Sementara PDA Sidoarjo mengeluhkan banyak Pimpinan Aisyiyah di daerahnya yang rangkap jabatan karena keterbatasan sumber daya manusia. Di sisi lain PDA Sidoarjo punya banyak amal usaha ekonomi. Ketua PDA Sidoarjo Siti Zubaidah Syafi’i mengungkap, PDA yang dia pimpin mempunyai 17 koperasi syariah.
Lilik Maslikhanah, Ketua PDA Kab Mojokerto, menyampaikan PDA Kabupaten Mojokerto yang baru berdiri pada 2009 sudah mempunyai banyak amal usaha. Di antaranya Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Aisyiyah (BIKKSA), beberapa TK dan Kober, 11 koperasi dan Griya Lansia.
Dia juga menerangkan, “Kami juga membantu pemerintah dalam pencegahan stunting dengan gerakan tebar telur. Gerakan tebar telur dilaksanakan oleh seluruh PCA dalam rangka menyukseskan Program Prioritas Nasional Pencegahan Stunting.”
Selanjutnya, Ketua PDA Kota Mojokerto Sudarmi menyampaikan, amal usaha yang dimiliki daerahnya yakni 1 koperasi, 5 TK, 1 PAUD, 1 penitipan anak, dan SLB TK-SMA.
Konsolidasi ditutup dengan sajian kuliner khas Gresik kelo sembilang. Para peserta diajak menikmati segarnya ikan sembilan dimasak kuah kuning. Selain itu, ada pula pemberian cendera mata ikonik Damar Kurung. (*)
Penulis Dwi Purwati Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni