
PWMU.CO – Bidang Tabligh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Surabaya bekerja sama dengan Komunitas Urban Care Community menggelar Kajian Parenting di Desa Binaannya, Kampung Stren Kali Jagir Wonokromo Surabaya. Tema yang diusung dalam kajian part 5 tersebut adalah Doa Istri Kunci Sukses Suami.
“Jika sebelum-sebelumnya kami menyinggung tema terkait pendidikan anak, maka part 5 ini kami mencoba mengambil tema terkait hubungan antara istri terhadap suami,” terang Wafir Hasanudin, Ketua Bidang Tabligh PC IMM Kota Surabaya.
(Baca: IMM UMSurabaya Berdayakan Warga Bantalan Rel Kereta Api Donorejo)
Wafir berharap ibu-ibu binaan bisa memahami tugas dan tanggung jawab istri terhadap suami sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan diharapkan setelah kajian mereka mampu untuk menerapkan dalam kesehariannya sehingga tercipta kedamaian dalam rumah tangga.
Aisyah, pemateri dalam kajian tersebut menjelaskan bahwa di balik laki-laki sukses maka ada istri shalihah di belakangnya, karena di saat suami menjalankan kewajibannya membina, mendidik, bahkan mencari nafkah, istri selalu mendukung dan mentaati suami. “Sehingga tercipta keluarga yang Sakinah, mawaddah, warahmah sebagaimana dalam surat ar Ruum ayat 21,” tuturnya.
(Baca juga: Advokasi IMM pada Warga Terpinggirkan di Keputih Surabaya Diapresiasi Dinas Sosial)
Kunci suksesnya seorang istri, lanjut Aisyah, ialah jika ia bisa menciptakan suasana damai, penuh kasih dan sayang, serta cinta karena Allah. Seorang istri tidak boleh membuat hati suami marah dikarenakan tingkah laku istri yang membuat suami tidak berkenan. “Kebanyakan perempuan yang penghuni neraka dikarenakan banyak istri yang kufur akan nikmat dari suami,” terang Aisyah memberi contoh sikap istri yang tercela.
Pemateri juga memberi contoh sikap istri yang seharusnya dilakukan antara lain yang pertama, selalu berhias di hadapan suami saat berada di dalam rumah, sehingga membuat suami makin cinta terhadapnya dan tidak bakal melirik perempuan lain. Kedua, menjaga harta suami dengan baik. Ketiga, selalu mendoakan suami.
(Baca juga: Sekolah Cendekiawan IMM Surabaya: Agar Mahasiswa Tidak di Menara Gading)
Keempat, tidak menjelek-jelekkan suami atau bertengkar dihadapan anak anaknya. “Dan keliam, jangan menyuruh suami durhaka terhadap orang tuanya, karena seorang suami masih punya tanggung jawab untuk berbakti kepada orang tuanya meskipun sudah beristri,” turur dia.
Aisyah mewanti-wanti para ibu-ibu untuk tidak sekali-kali durhaka pada suami karena dia mempunyai tugas besar untuk menggantikan peran orangtua istri dan membimbimbing serta mendidik anak anaknya untuk sukses dunia akhirat. “Sehingga suami yang menjalankan tugasnya dengan baik dan ikhlash maka bernilai Ibadah. Begitu juga seorang istri yang taat pada suami maka ibadahnya sama dengan suami,”papar Aisyah.
Kajian yang berlangsung Selasa, (25/7) dan diiukti oleh 70 jamaah itu ditutup dengan bagi-bagi sembako berupa 85 paket beras. (Dwi Putri Miftahus Sa’adah)
