PWMU.CO – Tidak ada sukses sendirian sukses itu selalu melibatkan banyak orang. Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) Dr Muhammad Sholihin MPSDM.
Dia menjelaskan arti kesuksesan kepada dosen dan tenaga kependidikan (tendik) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), di acara kajian siang FPIP di Masjid At Tuba Kampus 3 Umsida, Rabu (27/12/2023).
Sholihin mengatakan, “Sukses itu selalu melibatkan banyak orang. Dengan kata lain, tidak ada sukses sendirian. Contoh paling sederhana, anda memasak nasi. Ada ribuan orang yang membantu.”
“Ada orang yang menanam, ada yang menyirami sampai memanen, masih ada yang menggiling, belum lagi pabrik rice cooker-nya, ribuan orang terlibat hanya dalam memasak nasi,” lanjutnya.
Dia menegaskan bahwa sangat tidak pantas manusia menyombongkan diri lantaran mampu melakukan segalanya sendiri sampai berada di titik kesuksesan, padahal, untuk memasak nasi saja yang terlibat bisa mencapai ribuan orang.
Sholihin menerangkan untuk mencapai kesuksesan, kita harus berdoa. Ia menceritakan tentang salah satu sahabat Rasulullah yang tiba-tiba selalu ke masjid datang lebih awal pulang lebih akhir.
Rasulullah bertanya, “Kamu sekarang sering ke masjid datang lebih awal pulang lebih akhir, ada apa gerangan?”
Dia menjawab, “Ya Rasulullah, saya ini sumpek ya Rasulullah, ingin marah tapi tidak tahu penyebabnya apa, rumah tangga saya berantakan, pekerjaan saya juga berantakan ya Rasulullah.”
Lalu Rasulullah menyarankan sebuah doa, “Maukah kamu aku ajari doa? Doa ini bisa menyelesaikan semua masalahmu, bacalah setiap pagi dan petang nanti satu pekan kamu kembali kepadaku lagi.”
Dalam tulisan latin, doanya berbunyi: Allahumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazani wa a’uudzubika minal ‘ajzi walkasali, wa a’uudzubika minal jubni wa bukhli, wa a’uudzubika min gholabatid-daini wa qahrirrijaal.
Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, Aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, Aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan utang dan kezaliman manusia.” (HR Abu Dawud 4/353).
Sholihin melanjutkan ceritanya, “Satu pekan kemudian dia kembali kepada Rasulullah dan alhamdulillah wajahnya berubah sudah menjadi lebih cerah.” terangnya.
Baca sambungan di halaman 2: Kunci Sukses 6-F