Guyonan Umrah Jadi Nyata, Pengalaman Anak Kembar laporan Basirun dari Makkah.
PWMU.CO – Ketika umrah di Makkah, bertemu Muhammad Akbar Nakula dan Muhammad Akbar Sadewa, dua santri di Lembaga QoriMu Majelis Tabliqh PCM Wonokromo Surabaya, Kamis (28/12/2023).
Lembaga Qorimu itu bertempat di Masjid Syuhada kompleks Perguruan Muhammadiyah Wonokromo Jl. Gadung Surabaya.
Dua santri itu didampingi ibunya, Anita, dan guru qiraah Ustadz Muhammad Barid.
Dua anak kembar yang yatim ini sering tampil qiraah di acara persyarikatan maupun umum. Juara lomba membaca Quran sudah banyak diperoleh.
Betapa gembiranya mereka bisa umrah walaupun dua anak ini tak bisa melihat, tapi bisa merasakan kekhusyukan saat thawaf memutari Kakbah maupun berlari-lari ketika sai antara Bukit Shafa-Marwah.
Ternyata ada cerita di balik mereka berangkat umrah. Berawal dari guyonan umrah menjadi nyata bisa hadir ke Mekkah.
Suatu ketika di masjid, Ustad M Barid, bercanda. “Hei… Nakula-Sadewa, mbok ustadz ini sekali-kali diajak jalan-jalan,” kata Barid.
”Nanti saya bilang mama. Jalan-jalan ke Batu, tah?” jawab Nakula.
”Lho jangan ke Batu, ya ke Makkah,” ujar Barid.
Lalu dia mengatakan, memintanya jangan kepada mama, mintalah kepada Allah setiap selesai shalat, karena Allah itu maha kaya.
”Apapun yang kamu minta pasti terkabulkan. Jangan pernah putus asa untuk meminta kepada Allah,” katanya.
Dua anak itu pun selalu berdoa supaya bisa berangkat umrah.
Ketika Ustadz Adi Hidayat (UAH) ceramah di acara tabligh akbar milad ke-111 Muhammadiyah di UMSurabaya, Sabtu (11/11/2023), dua anak itu diajak M. Barid ikut.
“Ma, nanti aku kepingin salim dengan Ustadz Adi Hidayat, karena saya besok diajak Ustadz Barid pengajiannya UAH,” kata Sadewa.
“Gak gampang lho, Nak, salaman dengan Ustadz Adi Hidayat,” jawab Anita.
Selanjutnya Anita berkomunikasi dengan Ustadz Barid tentang keinginan si kembar itu.
Barid sebagai anggota Majelis Tabligh PDM Surabaya sekaligus panitia berusaha mengomunikasikan dengan manajemen UAH, tetapi tidak menjanjikan karena padatnya jadwal UAH pada hari itu.
Keinginan siswa kelas 4 SD YPAB Tegalsari ini tidak pernah pupus. Karena di dalam masjid penuh, anak kembar ini dapat tempat di lantai dua.
Saat acara bubar, dua anak ini minta diantar ke tempat parkir mobil UAH. Di situlah mereka bisa bertemu dengan UAH saat akan meninggalkan UMSurabaya.
Terjadilah dialog kecil. Di akhir percakapan tiba-tiba UAH memberi hadiah umrah.
Berita gembira ini juga diberikan kepada Barid dan Anita. Awalnya mereka dijadwal berangkat pada 24 Februari 2024. Masih banyak waktu untuk persiapan.
Mendadak awal Desember 2023 ada kabar keberangkatan diajukan pada 25 Desember 2023. Sempat bingung juga, karena belum ada persiapan.
Barid ingin mewujudkan hadiah kedua santrinya. Suatu hari Nakula dan Sadewa diundang membaca al-Quran acara pengajian di Masjid Gunungsari Indah.
Usai qiraah, Ustadz Barid meminta mikrifon dan berkata kepada para jamaah. “Para jamaah, insyaallah santri QoriMu ini ingin berpamitan kepada para jamaah. Insyaallah tanggal 25 Desember 2023 berangkat umrah bersama Ustadz Adi Hidayat.”
“Alhamdulillah, baarakallah. Semoga lancar,” sambut para jamaah.
Tidak butuh waktu lama segala kebutuhan dan kesiapan telah tuntas berkat pertolongan Allah melalui jamaah Masjid Gunungsari Indah Surabaya yang dikelola oleh Muhammadiyah.
Editor Sugeng Purwanto