Strategi Mencegah Politik Uang
Dalam kesempatan tersebut, Tri Hastuti Nur membagikan strategi pencegahan politik uang dalam pemilu 2024 melalui beberapa cara. Pertama, pendidikan politik bagi remaja dan pemilih pemula.
Kedua, pendidikan karakter dalam keluarga. Ketiga, mengampanyekan pencegahan politik uang melalui mubalighat Aisyiyah. Keempat, memaksimalkan peran desa Qaryah Thayyibah yang merupakan program unggulan Aisyiyah. Kelima, kampanye melalui berbagai akun media sosial dalam berbagai bentuk.
Tentang hoaks, dia berpesan untuk sangat hati-hati dalam menerima dan menyebar info yang bertebaran. “Kita harus berhati-hati terhadap buzzer yang berkeliaran di ruang digital. Kuncinya, waspada, jangan mudah terhasut dan tidak mudah membenci,” pesannya.
Dia juga mengingatkan agar kita tidak terlibat dalam menyebarkan kabar bohong dalam pemilu karena ketidakpahaman atau kecintaan terhadap salah satu calon. Dia berpesan ketika mendapat sebuah kiriman berita sebaiknya diverifikasi dahulu sumber beritanya, diperiksa kebenarannya melalui situs web resmi, mengecek di sumber berita lain, mewaspadai judul clickbait, dan meninjau dari sumber-sumber terpercaya.
“Kita bisa menggunakan alat verifikasi fakta seperti Snopes, FactCheck.org, dan GoogleFactCheck,” terangnya.
Dia lalu mengutip al-Hujurat 6 yang artinya, “Hai Orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Baca sambungan di halaman 4: Mengapa Pemilu Inklusif?