Saat Aisyiyah Jatim Rapatkan Barisan Dukung Kader Menangi Pemilu

Ketua PWA Jatim Rukmini (tengah) bersama Ketua LHKP PWM Jatim Muhammad Mirdasy SIP bersama moderator Afrida Safriani (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Aisyiyah Jatim rapatkan barisan dukung kader yang berjuang dalam Pemilu 2024. Agenda tersebut secara langsung disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi dan Tatap Muka Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim, Kertomenanggal Surabaya, Sabtu (23/12/2023).

Ketua PWA Jatim Rukmini Amar MAp menjelaskan acara bertema Pemilu Inklusif dan Peningkatan Partisipasi Pemilih Perempuan, diharapkan mampu memberi dampak baik pada pemahaman perempuan mengenai kepemiluan.

Menurutnya pemilih perempuan lebih banyak di banding pemilih laki-laki. Namun, bagaimana keterwakilan perempuan?

“Sebanyak 30 persen keterwakilan perempuan pada urusan politik tingkat pusat dan pencalonan legislative harus tersedia di setiap tingkata,” tegasnya.

Dia menambahkan perempuan harus memiliki kesadaran politik, jangan buta politik dan takut politik agar tidak menjadi korban atau dimakan politik.

Rukmini menyoroti pihak yang abai atau antiterhadap politik. Menurutnya, seharusnya sebagai umat Islam menyadari bahwa hampir seluruh ajaran Islam tentang muamalah duniawiah mengandung unsur politis.

Dia menegaskan menegakkan keadilan tanpa pandang bulu, membela kebenaran dengan segala konsekuensinya, berpihak pada yang lemah, berorientasi pada tujuan bersama yang bersifat jangka panjang merupakan pesan-pesan substansial dan universal al-Quran dalam kehidupan politik.

“Karenanya dalam Islam tidak ada pemisahan antara agama, masyarakat, dan negara. Bahkan Islam menggariskan perjuangan politik yang kongkret, baik secara teortis, praktis, maupun taktis,” terangnya.

Dia pun menyemangati perempuan untuk memaksimalkan peran politisnya. “Perempaun dapat berperan langsung dengan menjadi anggota legislatif, DPD (Dewan Perwakilan Daerah) maupun aktivis partai. Nah, dalam peran tidak langsungnya perempuan harus menggunakan hak pilihnya dengan benar dan bijak,” pesannya.

Rukmini yang berpengalaman mengikuti kontestasi pemilu menjadi caleg salah satu partai membagikan hal-hal yang harus diperhatikan oleh perempuan yang berpolitik praktis sebagai berikut:

Rukmini mendukung penuh terhadap kader-kader yang mengikuti kontestasi pemilu dengan mengingatkan agar mereka terus membekali diri dengan keilmuan dan strategi yang mumpuni, kuat mental dan mampu membaca peluang tidak berjalan tanpa arah secara mentah. 

“Keikutsertaan Muslimah dalam politik merupakan perwujudan tugas khalifah di bumi,” ungkapnya.

Baca sambungan di halaman 2: Jangan Melempem di Lapangan

Rukmini Amar MAp (delapa dari kiri) berpoto bersama dalam kegiatan Sosialisasi dan Tatap Muka PWA Jatim dan KPU Jatim di Aula Mas Mansur, Sabtu (23/12/2023) Saat Aisyiyah Jatim Rapatkan Barisan Dukung Kader Menangi Pemilu (Istimewa/PWMU.CO)

Jangan Melempem di Lapangan

Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang juga Ketua Tim Adhoc Jimpolmu 2, Muhammad Mirdasy SIP, dalam kesempatan itu menyoroti peran politik perempuan yang kadang melempem di lapangan.

Dia mencontohkan dengan ringan dalam kehidupan suami istri di mana sang istri sangat getol, berani, semangat, dan berapi-api dalam menyuarakan suaranya atau membela calonnya. Namun ketika harus mengajak atau menyebarkan nilai baik itu kepada khalayak si istri melempem.

Lo laopo ngajak dia, wong dia itu fans tulen si X (ngapain mengajak dia, wong dia itu fans tulen si X),” ujarnya mencontohkan.

Adalagi, “Gak wes, angel wong iku tuturane (udahlah, nggak usah. Orang itu susah dikasih tahu).” Lagi-lagi dia mencontohkan yang disambut tawa kencang hadirin.

Dari situ dia menjelaskan sebetulnya perempuan belum siap memaksimalkan potensinya dalam berpolitik dan berdakwah.

“Namanya dakwah itu kepada orang yang berbeda dengan kita agar sama sepaham dengan kita. Kan begitu ya Bu? La kalau dengan yang sama itu bukan dakwah namanya,” kata Mirdasy yang lagi-lagi memancing tawa hadirin.

Selain itu, dia juga mengungkapkan beberapa faktor yang menjadi penghambat minimnya keterlibatan perempuan dalam politik.

“Secara budaya, pertama, laki-laki sebagai tokoh adat identik dengan pemimpin dan itu terbawa dalam sistem pemerintahan. Kedua, perempuan seringkali terhambat oleh izin suami atau orang tua untuk dapat masuk ke dalam badan penyelenggara pemilu,” terangnya.

Selain itu, fakta di lapangan menunjukan bahwa dari 121 pendaftar, yang lolos 50 orang dan 10 di antaranya perempuan. Pada tahap akhir, hanya satu perempuan yang lolos.

“Ini catatan dan sekaligus PR (pekerjaan rumah) untuk kita semua. Masalah pengetahuan ini masih sulit dikejar oleh perempuan,” jelasnya.

Mirdasy memberikan acungan jempol kepada kader Aisyiyah, Nurul Amalia, yang berhasil masuk dalam KPU dan mempunyai pengalaman yang luar biasa.

“Ini patut kita pertahankan dan perbanyak yang seperti Mbak Nurul (Amalia) ini. Kita harus mendorong perempuan untuk mendapatkan posisi sebagai penyelenggara pemilu melalui pengadaan pelatihan kepemiluan dan penguatan ketrampilan perempuan itu sendiri,” katanya.

Mirdasy menutup pemaparannya dengan mengingatkan kepada semua agar memberi dukungan penuh pada kader yang mengikuti kontestasi.

“Mari kita dukung penuh mereka-mereka yang maju ini. Artinya secara kesiapan mental mereka sudah ada. Kepercayaan diri dan modal lain sudah siap. Ojok mek maido ae tok tapi ora ndukung (jangan hanya memprotes saja tapi tidak mendukung sama sekali), minimal diam jika menganggap mereka itu tidak sesuai kriteria Anda,” tutupnya.

Baca sambungan di halaman 3: Perempuan Pemilih Cerdas

Peserta berpoto bersama dalam kegiatan Sosialisasi dan Tatap Muka PWA Jatim DAN KPU Jatim di Aula Mas Mansur, Sabtu (23/12/2023) Saat Aisyiyah Jatim Rapatkan Barisan Dukung Kader Menangi Pemilu. (Istimewa/PWMU.CO)

Perempuan Pemilih Cerdas

Anggota Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur Nurul Amalia dalam kesempatan ini menyampaikan sebagai pemilih yang dominan jumlahnya, perempuan haruslah bisa menggunakan hak pilihnya dengan cerdas. Salah satunya dengan mengetahui kapan dan di mana akan memilih. 

“Begitu juga dengan kandidat yang akan dipilih, pelajari lebih dalam apa visi dan misinya!” tuturnya.

KPU menyediakan sarana untuk bertanya baik via WhatsApp (WA) maupun media sosial. Adapun WA resmi KPU Jatim adalah 08112024214 yang bisa dijadikan tempat bertanya untuk semua hal terkait pemilu. “Langsung pada sumber utamanya, bukan yang lain,” jelasnya.

Dia juga menginfokan bagaimana caranya mengetahui TPS tempat kita mencoblos melalui link https://cekdptonline.kpu.go.id/ yang bisa di akses dengan cepat melalui handphone. (*)

Penulis Nurul Hidayah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version