Dapat Bantuan Lazismu, Sudarsih makin Bersemangat Pelihara Ayam Kampung, Liputan Yekti Pitoyo
PWMU.CO – Sudarsih (48), terlihat tersenyum penuh keharuan ketika menyaksikan di pekarangan belakang rumahnya telah berdiri kandang berukuran 200 x 200 cm. Ia sangat bersyukur telah memiliki kadang ayam yang sudah diimpikan cukup lama.
Sudarsih hidup bersama dua anaknya, sejak suaminya meninggal lima tahun yang lalu. Ia terpilih menjadi salah satu dari 40 penerima manfaat program Pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Binaan Lazismu Sidoarjo katagori Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Yatim. Program tersebut hasil kolaborasi Lazismu Sidaorjo dan Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Bank Mega Syariah.
“Saya mulai memelihara ayam kampung sejak suami saya masih ada,” ujarnya saat dikunjungi Lazismu Sidoarjo, Sabtu (30/12/2023).
Awalnya dia punya tujuh ekor ayam babon dan dua ayam jago. Setiap pekan rata-rata bertelur 20 butir. Lalu telur itu dia jual seharga Rp 3 ribu per butir ke pelanggan. Hasilnya bisa menambah uang belanja dan untuk memenuhi kebutuhan membeli pakan.
“Sekarang dengan bantuan kandang dari Lazismu Sidoarjo saya bisa memelihara bibit ayam kampung berjumlah 20 ekor ayam dan 10 ekor bebek. Selain dipelihara agar menghasilkan telur, juga akan dijual ayamnya untuk persiapkan hari Lebaran, karena kebutuhan daging ayam kampung cukup tinggi saat Lebaran,” ungkapnya.
Sudrasih menuturkan, memelihara ayam kampung cukup sederhana. Hanya dibutuhkan ketelatenan. Menurut pengalamnya, agar pertumbuhan ayam kampung sempurna, harus memilih bibit yang sehat. Dengan ciri-ciri: bibit ayam bisa berdiri tegak, tidak ada tanda-tanda cacat, gerakannya gesit, mata bersinar, dan bulu tampak bersih dan mengkilap.
Selain itu, lanjut dia, menjaga kebersihan kendang dan memberikan pakan yang teratur. Untuk menjaga kebersihan kandang, setiap hari kandang harus dibersihkan dari kotoran agar lingkungan bersih dan ayam peliharaan tidak mudah terkena penyakit.
Pakan ayam kampung berasal dari bahan alami. “Untuk pakan, saya berikan campuran jagung dan dedak atau bekatul. Bekatul atau dedak adalah limbah penggilingan padi yang dapat dibeli dengan mudah dan murah di pasar atau di tempat penggilingan padi. Selain itu juga sesekali saya berikan cacahan sayuran,” jelasnya.
Dia berharap bibit ayam dan bebek bantuan Lazismu ini bisa tumbuh sehat sehingga saat Lebaran nanti sudah bisa dijual. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni