PWMU.CO – Nasihat Luqman Hakim menjadi motivasi yang disampaikan Ketua Badan Pembina Pesantren (BPP) Panti Asuhan dan Pondok Pesantren (PA dan PP) Al Mizan Muhammadiyah Lamongan, Drs H Soepandi, pada Pembukaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) santri Al Mizan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan Selasa (2/1/2024) di Masjid Al Ghoihab Al Mizan. Selain Ketua BPP Al Mizan Drs H Soepandi, hadir pula Mudir PA dan PP Al Mizan Ustadz Mujianto MPdI beserta jajaran, dan seluruh keluarga besar Al Mizan.
Dalam sambutanya, Drs H Soepandi mengucapkan syukur Alhamdulillah karena bisa bersilaturahmi di antara keluarga besar Al Mizan Muhammadiyah Lamongan.
Pertemuan ini, kata Soepandi, dalam rangka membuka KBM semester genap tahun pelajaran 2023/2024, setelah para santri menjalani liburan.
“Mudah-mudahan memasuki tahun ajaran baru ini belajarnya lebih meningkat. Lebih-lebih dari santri kita (kelas tahfidz putra) yang hari ini sudah pindah di Al Mizan Kampus 4 (pondok tahfidz), semoga menjadi lebih efektif dan lebih baik,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Soepandi, dalam menjalankan tugas, para ustadz dan ustadzah harus ada peningkatan. Terutama peningkatan dalam bidang wawasan ilmu. Sehingga ketika mengajarkan para santri dan muridnya lebih bisa dipahami. Kalau santri sudah paham, maka ilmunya itu akan terus meningkat.
Soepandi menambahkan, guru atau asatidzah juga akhlaknya harus bisa menjadi teladan. Karena menurut imam Al Ghazali, seorang guru itu harus terus memperbaiki akhlaknya.
Nasihat Luqman Hakim
Kemudian, dia mengajak seluruh peserta dalam pertemuan tersebut untuk mengingat kembali apa yang disampaikan oleh Luqman Al Hakim kepada anak-anaknya.
“Dan pesan-pesan penting dari Luqman Hakin itu harus kita praktikan dalam pesantren,” ujarnya.
Pertama, masalah pendidikan dan pengajaran aqidah. “Jangan sampai anak didik kita tidak mengerti masalah pendidikan dan aqidah. Oleh karena itu, anak-anak kita harus kita didik sejak dini,” tuturnya.
Kedua, pendidikan akhlak atau moral. Terutama akhlak kepada kedua orang tua. “Karena kadang-kadang anak itu masih kurang akhlaknya terhadap orang tua. Contohnya ketika berbicara kepada orang tua, omongannya kasar,” katanya.
Dia menambahkan, betapa beratnya orang tua merawat anaknya mulai dari mengandung sampai dewasa. Makanya Allah memerintahkan, untuk selalu bersyukur kepadanya.
Ketiga, meyakinkan dalam diri anak didik kita bahwa seluruh aktivitasnya selalu merasa diawasi oleh Allah SWT. “Jika anak didik kita hendak melaksanakan sesuatu dengan selalu mengingat Allah, maka akan terhindar dari perbuatan-perbuatan maksiat,” imbuhnya.
Keempat, pendidikan shalat. “Mari kita didik anak kita supaya rajin shalat jamaah lima waktu,” katanya.
Kelima, jangan sampai punya sifat sombong. “Jangan sampai santri pondok Al Mizan muncul sifat sombong. Dan mudah-mudahan Insya Allah di Al Mizan tidak terjadi masalah itu,” ujarnya.
Keenam, tanamkan kepada anak didik kita sikap kesederhanaan. “Saya berharap, semoga pesan-pesan Luqman Hakim ini bisa diterapkan di Pondok Pesantren Al Mizan,” pungkasnya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Nely Izzatul