PWMU.CO – Pesan perjuangan disampaikan dalam rapat MIM 14 Pambon Desa Brengkok Kec. Brondong Kab. Lamongan. Rapat berlangsung di tempat wisata Sendang Wangi, Merakurak, Tuban, Selasa (2/1/24).
Rapat MIM 14 ini sekaligus refreshing dan menjalin keakraban bagi guru dan anggota komite MI Muhammadiyah 14 Pambon setelah melewati liburan semester ganjil.
Agenda rapat membahas jadwal kegiatan semester genap seperti ujian yang akan dihadapi kelas 6 dan persiapan akreditasi.
Pesan perjuangan disampaikan Ketua Komite Drs Muslichlin. Dia mengatakan, dalam berdakwah tidak boleh cepat berburuk sangka.
“Cakupan dakwah itu luas. Jangan cepat berburuk sangka. Meski orang yang kita ajak berdakwah tidak sependapat dengan pendapat kita,” ujar Muslichin yang juga Bendahara PCM Brondong.
Apalagi melihat kondisi yang mendekati hari-hari Pemilu, sambung dia, agar tidak dibawa serius. “Jangan tabu pada dunia politik tapi juga jangan dalam-dalam ketika masuk dunia politik,” ujarnya.
Menurut dia, penting untuk menghormati pendapat orang lain supaya tidak membinasakan diri sendiri.
Dia mengutip surat al-Baqarah ayat 195.
وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Untuk menjelaskan ayat tersebut, Muslichin memberikan perumpamaan proses pencernaan ekskresi yaitu proses pengeluaran zat yang sudah tidak bermanfaat dalam tubuh.
“Makanan itu dicerna dan diproduksi lambung lalu dikeluarkan lewat feses. Jika tidak mampu membuangnya selama 24 jam atau lebih, lama kelamaan akan berdampak pada penyakit sembelit, penumpukan kolesterol, pencernaan tidak sempurna,” katanya.
Dia mewanti-wanti buang air kecil yang terlalu ditahan bahaya untuk ginjal. “Tandanya nyeri pada pinggang. Untuk mengatasinya, jangan terlalu ditahan. Ketika sudah merasa tidak usah dipijat tapi cukup senam kelenturan,” tambahnya.
Dia menekankan kepada para guru bahwa sehat itu penting. “Tidak mungkin berjuang, jihad, mengajar jika tidak sehat,” tandasnya.
Kepala MIM 14 Pambon Muhaiminah SAg meminta guru mengikuti perubahan zaman sebagai jihad dalam mengajar.
“Mengajar, membimbing, melatih dan menilai sudah menjadi kewajiban bagi guru. Namun seiring tuntutan perubahan zaman, kita bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi demi kemajuan pendidikan generasi sekarang,” ujarnya.
Penulis M. Afiruddin Editor Sugeng Purwanto