PWMU.CO – Tampilan Tapak Suci dari Firmansyah, Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan atlet Kejuaraan Nasional STAI Muhammadiyah Nasional Probolinggo, memukau masyarakat Songkhla Thailand, Kamis (11/1/2024).
Penampilan luar biasa itu sukses mencuri perhatian dalam Pembukaan dan Gelar Budaya Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPL Internasional di Thailand, yang diadakan di Santiwit Songkhla Technological College. Dia tampil bersama rekan seni bela diri Lailatul Khusniyah dari Pagar Nusa Universitas Islam Raden Rahmat (Unira). Keduanya secara kolaboratif menyajikan pertunjukan pencak silat yang memukau.
Dalam kategori seni tunggal baku tangan kosong, penampilan pencak silat mereka menghadirkan gerakan-gerakan yang anggun namun kuat. Juga menciptakan suasana yang penuh semangat.
Panggung utama menjadi sorotan. Menampilkan keindahan dan keteguhan seni bela diri Indonesia. Para penonton tidak hanya terpukau, tetapi juga terinspirasi oleh kekayaan budaya yang tampak dari penampilan energetik dan mengagumkan Firmansyah dan Lailatul Khusniyah. Sorak dan antusiasme menandai keberhasilan upaya mereka untuk memperkenalkan seni dan budaya Indonesia di tingkat internasional.
Dalam acara itu, tampak kehadiran Waranchidathorn Palaniwat Krunoina, Kepala Diknas Daerah Chana, Songkhla, Thailand. Hadir pula Dr Mangsod Mahteh, Direktur Santiwit Songkhla Technological College, Thailand.
Kehadiran para tamu kehormatan tersebut menjadi bentuk apresiasi atas penampilan gemilang mahasiswa PPL Internasional. Keduanya memberikan ucapan selamat kepada peserta KKN dan PPL Internasional selama satu bulan. Ini juga mencerminkan upaya mempererat hubungan antara budaya Indonesia dan Thailand.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama hingga tampak keakraban dan persahabatan yang hangat di antara semua peserta yang hadir. Firmansyah dan Lailatul Khusniyah berhasil meninggalkan jejak budaya Indonesia yang mendalam di hati masyarakat Thailand Selatan. Demonstrasi seni bela diri Nusantara mereka, yang dipentaskan dengan semangat dan keahlian, menjadi bukti konkret bagaimana kerjasama lintas negara dapat memperkaya keanekaragaman budaya di kawasan ini. (*)
Penulis Benny Prasetiya Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni