PWMU.CO – Tokoh Penggerak Aisyiyah Krembangan Surabaya, Munawaroh, wafat di usia 79 tahun, Ahad (14/1/2024).
Munawaroh ibu dari Nur Nadhiroh, Sekretaris PDA Lamongan.
Dia dipanggil Allah saat opname di RSAL Surabaya. Meninggalkan delapan anak yang menjadi aktivis Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Kabar duka di WA grup PCM Krembangan banyak ucapan duka cita mengalir.
“Kami sangat berduka setelahH. Ali Arifin, Hj. Maslachah, kemudian hari ini Bu Hj. Munawaroh ibu dari Nur Nadhiro Sekretaris PD Aisyiyah Lamongan yang juga mantan guru SMP Muhammadiyah 11 Dupak Bangunsari Surabaya,” kata Sutikno MH, Wakil Ketua PCM Krembangan yang juga Ketua Takmir Masjid al-Azhar.
Dia mengatakan, penggerak Aisyiyah ini luar biasa. Di kampung aktif juga di PKK, Masjid al-Azhar, dan PCA Krembangan.
”Bu Munawaroh sosoknya sangat santun dan ramah. Suaminya almarhum Azhar Harno meninggal empat tahun lalu adalah Ketua PRM Dupak,” ujarnya.
Keluarga Azhar Harno semua aktivis Muhammadiyah-Aisyiyah. ”Kami sangat berduka dengan wafatnya tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Aisyiyah Krembangan ini,” tuturnya.
Bu Munawaroh dalam mendidik anaknya selalu mengutamakan pendidikan agama dan akademik. Di kampung Dupak Bandarejo kebaikannya selalu diingat oleh warga karena aktif di PKK.
”Bu Munawaroh istri yang selalu mendampingi suaminya dalam berdakwah. Saya pernah jadi Sekretaris PRM Dupak. Tiap saya ke rumahnya minta tanda tangan Pak Azhar Harno untuk surat, Bu Munawaroh selalu mendampingi dan memberikan masukan untuk Muhammadiyah Ranting Dupak,” kata Arif’an, Wakil Ketua PDM Kota Surabaya.
”Anaknya guru saya di SMP Muhammadiyah 11 adalah Bu Nur Nadhiro yang sekarang menjadi Sekretaris PD Aisyiyah Lamongan,” kata M. Arif’an yang pernah Ketua PCM Krembangan.
Menurut dia, keluarganya aktivis Muhammadiyah semua dan semua sukses di bidang masing-masing.
Dikatakan, semasa hidupnya Bu Munawaroh tidak pernah lelah mengurusi Aisyiyah.
”Dia penggerak Aisyiyah Krembangan, pencetak kader keluarga Muhammadiyah,” tandasnya.
Editor Sugeng Purwanto