Ikhtiar Menjadi Mukmin Sejati
Sholihin lalu memberikan tips agar bisa menjadi orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Pertama menjaga iman supaya tidak naik turun. “Karena sejatinya iman itu bisa rusak bisa juga hilang apabila kita tidak istkqamah, tidak serius, tidak sungguh-sungguh,” terangnya.
“Bagaimana iman bisa rusak?” Kembali pertanyaan retoris dia lontarkan.
“Contohnya adalah shalat sak geleme dewe (shalat semaunya sendiri), tidak melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya. Tidak melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh. Shalatnya bolong-bolong. Itu namanya bukan istikamah, melainkan istirahat,” ujarnya dengan bercanda.
Contoh lain, uang banyak namun tidak mau berinfak atau mau berinfak tapi sak elenge (seingatnya). Shalat jamaah kalau sempat, tidak mau berupaya bagaimana bisa istikamah untuk shalat berjamaah. Baca al-Quran sak geleme.
Menurut dia melakukan kebaikan itu harus diistikamahkan. Jangan diistirahatkan. Jika kebaikan itu terjaga insyaallah, Allah akan memberikan karamah atau kemuliaan dan pertolongan.
Tips kedua yaitu terus belajar agama. Menurutnya, orang yang malas belajar ilmu agama akan menjadi sombong karena tidak tahu tentang hal yang benar. Sedangkan orang yang banyak belajar ilmu agama akan sadar banyak kekurangan yang ada dalam dirinya dan imannya akan semakin kuat dan senantiasa bertambah.
“Termasuk hadir dalam pengajian pagi ini adalah bagian dari belajar. Titik-titik di eleng-eleng, titik-titik dilakoni (sedikit-sedikit di ingat-ingat, sedikit-sedikit di lakukan),” pesannya.
Mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya itu menegaskan, belajar itu penting, oleh karena itu ada kewajiban bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu terutama ilmu agama, sebagaimana dalam hadits riwayat Ibnu Majah yang artinya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.
“Orang yang berilmu insyaallah akan gampang sadar karena sudah tahu ilmunya. Ora gampang nesu (tidak mudah marah) jika diingatkan,” tuturnya.
Tips ketiga banyak menolong orang. Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim periode 2015-2022 itu menyampaikan, menolong orang itu sama dengan menolong diri sendiri. Berinfak mislanya, tidak harus menunggu punya banyak uang.
“Bahkan saat memiliki uang yang pas-pasan pun kita hendaknya tetap berinfak, karena ketika dalam keadaan sempit kita tetap berinfaq maka rezeki kita akan dimudahkan oleh Allah dalam bentuk yang tidak kita sangka-sangka,” pesannya.
Menurut dia menolong orang tidak selalu dalam bentuk uang. Mengucapkan salam dengan wajah penuh senyuman juga merupakan bentuk pertolongan kepada orang lain.
Baca sambungan di halaman 3: Yang Membuat Iman Rusak