PWMU.CO – Kiai Abdus Syukur adalah ayahanda Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lamongan Dr Piet Hizbullah Khaidir MA.
Drs Kiai Abdul Syukur MM yang tinggal di Dusun Glengseran, Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur, itu telah wafat dalam usia 80 tahun. Almarhum menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Bina Husada Jember Ahad (14/1/2024) pukul 03.35 WIB.
Abdus Syukur yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Ihsan itu meninggalkan satu istri Lilik Choliyah dan empatanak: Piet Hizbullah Khaidir, Nur Laili Ifana, Nur Ifani Khoirun Nida’, danAhmad Baliya Eko.
Kiai dengan 200 santri ini dikenal santun dan ramah dengan warga kampung. Hal ini diakui putra ragilnya, Ahmad Baliya Eko.
“Abah itu seolah menjadi rutinitas beliau tiap pagi menemui warga untuk bersilaturrahim, menyapa dan mengabarkan keluarganya,” cerita alumnus S2 Fisipol UGM tahun 2011 ini.
“Abah dikenal guru yang sabar dan tekun dalam menjaga pendidikan al-Quran, meskipun telah purna ASN Kemenag tahun 2006,” lanjut ayah 3 anak ini.
Sementara itu, Ustadz Piet merasa sangat kehilangan sosok ayahanda yang banyak mewarnai dalam hidupnya. Dia mengingat akan pesan atau wasiat terakhir yang diberikan saat ayahanda datang di rumahnya di Sendangagung Paciran Lamongan, sepekan lalu, Ahad (7/1/2024).
Dia mengaku pesan ayahanda masih terngiang-ngiang di telinganya. Pertama tetap istikamah berkhidmat di jalan ilmu. Kedua jangan tinggalkan shalat jamaah. Ketiga ridha dan ikhlas atas takdir Allah apapun untuk kita.
“Semula tidak disangka, karena sudah kebiasaan beliau itu selalu membimbing dan menasihati anak-anaknya, tetapi kini saya baru sadar bahwa itu adalah wasiat terakhir dari ayahanda kepada anaknya,” ungkap suami Umi Marwati SAg ini.
“Alhamdulillah dan matur suwun atas kerawuhan para tamu yang mencapai ribuan jumlahnya dan jauh-jauh datang ke Jember, ada yang dari Kalimantan, Pekalongan, Lamongan, dan daerah lainnya,” ucap Ustadz Piet, sapaannya. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Mohammad Nurfatoni