Permainan Kepiting Berjalan
Permainan pertama adalah menirukan kepiting berjalan. Setiap kelompok berbaris ke samping dengan mengangkat kedua tangan, telapak tangan menghadap ke dalam dan punggung tangan peserta saling mendekat. Di antara punggung tangan diberi bola plastik seukuran buah apel.
Setiap kelompok diharuskan berjalan menyamping sampai garis finish tanpa menjatuhkan bola yang dijepit. Jika di antara anggota kelompok ada yang menjatuhkan bola, maka mereka diminta mengulang permainan.
Meski terkesan sulit, peserta mampu memainkan dengan kompak. Tentu saja sambil tertawa tanpa menyalahkan anggotanya yang gagal menjepit bolanya. “Ngene iki wis lali anak putu, ngguyu wae ket mau(Kalu begini lupa anak cucu, dari tadi tertawa terus),” celetuk Drg Sri Wahyuni yang beberapa tahun sudah purnatugas dari RS Muhammadiyah Gresik itu sambil memegangi perutnya.
Memindahkan Kertas
Permainan ini dilakukan setiap kelompok dengan berbaris. Masing-masing anggotanya berdiri di atas kertas berbentuk persegi. Di barisan paling belakang ada selembar kerta lagi yang harus dioper secara berantai, sampai anggota yang berbaris paling depan untuk dijadikan pijakan berikutnya. Memindahkan kertas persegi itu di lakukan beberapa kali. sampai semua anggota berjalan di atas kertas sampai garis finish.
Beberapa kelompok mengatur strategi agar lebih dulu ke garis finish. Itu yang dilakukan Dra Ninik Suryani kepada anggotanya. Sebagai ketua kelompok yang berdiri paling depan, dia melempar kerta sejauh mungkin. “Agar bisa lebih dulu menuju garis finish,” ucapnya.
Dengan langkah yang lebih panjang membuat anggotanya hanya memerlukan beberapa langkah saja menuju finish. “ Dan saya mendengar lawannya terheran. Loh kok cek adohe nek nguncalno (jauh sekali melemparnya). He-he-he,” ujarnya sambil tertawa.
Baca sambungan di halamnan 3: Asyiknya Memindahkan Balon