PWMU.CO – Selama sepekan, siswa SD Mudabo melakukan cek kesehatan mata dan pemberian tetes polio yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Bojonegoro selama sepekan, mulai 15-22 Januari 2024.
SD Mudabo memulai melakukan screening kesehatan seluruh siswanya, mulai dari kelas I-VI. Kegiatan ini dilakukan setiap satu semester sekali.
Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo) Jawa Timur Ustadzah Cebeng Alhudayatul Ustadza SPd mengatakan kerja sama ini sudah dilakukan sejak tahun 2005 yakni awal sekolah ini berdiri.
“Dulu itu, gratis karena siswa yang masih belum sebanyak ini,” ucapnya.
Dia menuturkan, tujuan dilakukan cek Kesehatan rutin ini agar siswa mendapat monitor untuk tumbuh kembangnya, juga mendeteksi sedini mungkin masalah Kesehatan seperti buta warna, mata minus hingga Kesehatan pada gigi dan mulut.
Cek kesehatan dimulai oleh kelas I dilakukan Senin (15/1/2024) yang dilakukan di ruang A hingga ruang D. Hari Selasa (16/1/2024Z) cek kesehatan akan dilakukan oleh siswa kelas II di ruang kelas A dan diakhiri ruang kelas D.
Pada, Rabu (17/1/2024) cek kesehatan akan dilakukan oleh kelas III A hingga D. Kelas IV mendapat giliran melakukan cek kesehatan pada Kamis (18/1/2024). Selanjutnya, Jumat (18/1/2024) disusul oleh kelas V dan pemeriksaan akan diakhiri pada Senin (22/1/2024) yang akan diikuti oleh seluruh siswa kelas VI A-D. Sebanyak 650 siswa akan mendapat cek kesehatan secara menyeluruh.
Dokter umum RSA Bojonegoro dr Anisa mengatakan pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pengukuran berat badan dan tinggi badan siswa. Dilanjutkan dengan tes mata, dan buta warna, diakhiri dengan pemeriksaan gigi dan mulut, lalu pemeriksaan telinga.
“Pemeriksaan pendukung ini penting untuk dilakukan, karena kita jadi tahu tumbuh kembang anak dan bisa menindaklanjuti dari hasil pemeriksaan tersebut,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, setelah mendapat hasil dari tes yang telah dilaksanakan, kemudian hasil tersebut akan diteruskan kepada orangtua masing-masing siswa. Kemudian, lanjutnya, wali murid dapat menindaklanjuti masalah kesehatan yang sudah diperiksa.
“Misalnya, karies pada gigi yang terdeteksi bisa diperiksa lebih lanjut ke dokter gigi,” terangnya.
Pemberian Tetes Polio
Petugas Puskesmas Wisma Indah Bojonegoro Moh Taufiqurrohman menjelaskan, selanjutnya siswa juga mendapat tetes polio dari program pemerintah yang kemudian diberikan secara langsung oleh Puskesmas Wisma Indah Bojonegoro.
“Pemberian tetes polio ini dilakukan untuk mencegah penyakit polio,” katanya.
Untuk kegiatan Sub PIN ini semua anak usia 0-7 tahun wajib mendapatkan tetes polio tanpa memandang status imunisasi anak. Pemberian tetes polio ini harus diberikan 2 kali pada setiap anak.
Penyakit polio sendiri merupakan penyakit saraf yang dapat membuat penderitanya lumpuh permanen, yang lebih mengerikan penyakit ini tidak dapat diobati. Namun, sambungnya, penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio. (*)
Penulis Dini Faizatunni’am. Editor Ichwan Arif.