PWMU.CO – Semur dan Barbeku ramaikan Kajian Fajar Timur PCM Tanggulangin, kajian Ahad Pagi kedua dilaksanakan pada Ahad (14/1/24).
Kajian Fajar Timur PCM Tanggulangin digelar di Masjid Rahmat Desa Penatarsewu, Tanggulangin, Sidoarjo. Kajian yang digelar tiap Ahad pagi kedua itu digelar mulai Oktober 2023 usai pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (Tanggulangin) periode 2023-2027.
Pada Kajian Fajar Timur melibatkan para santri Pondok Pesantren Muhammadiyah (PPM) An-Nur Sidoarjo. Seperti tampak pagi itu, saat Syaifur Anwar, santri kelas X memulai acara dengan membacakan ayat suci al-Quran. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Sang Surya, dan Mars Aisyiyah mengiringi pembukaan.
Pada acara inti, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Achmad Jainuri mengangkat tema “Politik Berkualitas”. Di awal paparanya, dia menyampaikan pentingnya kesabaran dan kemajuan hidup bagi kader-kader Muhammadiyah.
Wakil Ketua PWM Jatim 2015-2022 itu menguraikan tiga prinsip berpolitik yang baik, di antaranya, pejabat publik harus menjunjung tinggi kejujuran dan menghindari janji palsu. “Muhammadiyah memperjuangkan politik yang demokratis, yang dikenal sebagai politik nilai,” tegasnya.
Tak lupa dalam Kajian Fajar Timur, itu Prof Jen—sapaannya—memberikan wawasan mendalam tentang nilai-nilai politik yang diharapkan oleh Muhammadiyah, untuk mewujudkan kehidupan berbangsa yang adil dan berkualitas.
Semur dan Barbeku
Pondok Pesantren Muhammadiyah An-Nur Sidoarjo turut berperan dalam kegiatan Kajian Fajar Timur, dengan menggelar bakti sosial “Semur” (sembako murah) serta Barbeku (barang bekas berkualitas). Sembako murah dengan jumlah 200 paket dengan harga Rp 30 ribu berisi dua liter minyak goreng dan tiga pcs mi instan terjual habis dalam hitungan menit. Sementara barbeku dikerumuni pembeli usai kajian berlangsung.
Sebagai Pondok Muhammadiyah yang ada di Cabang Tanggulangin PPM An Nur ingin bermanfaat bagi warga sekitar. Baksos ini sudah di laksanakan sudah 2 tahun ini dan selalu ditunggu oleh warga sekitar.
Penulis Ria Ardiyanti. Editor Darul Setiawan.