PWMU.CO – Minum secangkir kopi—yang konon berdasarkan penelitian dapat meningkatkan memori, baik jangka pendek maupun jangka panjang—sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Rasanya belum komplit kalau di pagi hari belum ngopi. Demikian pula yang dilakukan warga Gresik. Ngopi usai shalat subuh merupakan hal yang lumrah, bahkan bisa disebut membudaya.
Hal inilah yang menginspirasi Ketua Takmir Masjid At Taqwa Perumahan Pongangan Indah (PPI) H Nasikhin. Selesai shalat Shubuh para jamaah tidak perlu ngopi di warung kopi, tapi cukup di Masjid At Taqwa sambil mendengarkan kajian bakda Subuh.
(Baca: Pertanyaan Nyleneh! Bagaimana Nasib Muhammadiyah Tahun 2067?)
Ngaji bakda subuh sembari ngopi itu rutin dilaksanakan setiap Sabtu dan Ahad. Adapun yang menjadi pengasuh tetap adalah Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Taufiqullah A Ahmady untuk hari Ahad dan Wakil Ketua PDM Gresik Ustadz Muhammad I’nam setiap Sabtu.
“Kajian agama bakda shalat Subuh sambil Ngopi bareng ini memang bertujuan menarik jamaah Shalat Subuh untuk ikut mendengarkan pengajian,” Nasikin pada PWMU.CO, Ahad (30/7). Tak kurang, 150 jamaah yang hadir pada setiap kegiatan tersebut. Selain Sabtu dan Ahad, jelas Nasikin, juga ada kegiatan pembacaan hadis usai shalat Subuh, yang dilakukan secara bergilir oleh anggota takmir masjid.
(Baca juga: Kunci Kesalehan Spiritual-Sosial: Lakukan dan Hindari 3 Hal Berikut)
“Semoga dengan suguhan kopi dan snank yang dihidangkan pada jamaah Masjid At Taqwa ini bisa menjalin ukhuwah jamaah khususnya, dan dapat menambah ilmu agama guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT,” harapnya. Dia juga menyampaikan bahwa setiap hari bakda Maghrib juga ada pengajian rutin.
Nasihin mengungkapkan bahwa cita-cita Takmir Masjid At Taqwa adalah menjadi masjid yang bersih, sejuk, dan wangi. “Seperti Masjid Namira di Lamongan. Alhamdulillah, bulan Ramadhan kemarin telah terkumpul dana sejumlah Rp 470 juta untuk pemasangan AC, kaca, dan karpet baru. Insyaallah 1 September 2017 karpetnya siap digelar,” ujarnya.
Nasikin menjelaskan, masjid peletakan batu pertamanya dilakukan Amien Rais dan diresmikan oleh Din Syamsuddin pada 15 September 2001 ini pada setiap shalat Jumat memperoleh infak sekitar Rp 7,8 juta. “Dengan perbaikan pelayanan kami berharap jumlah jamaah meningkat, demikian juga infaq dan shadaqahnya,” tutur Nasihin. (Yazid Nurkhadihi)