PWMU.CO – Sikapi tahun politik, Kajian Muslim Milenial (Kammil) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur membahas Pemimpin Ideal dalam Islam, Jumat (12/1/2024).
Dalam acara yang dilaksanakan di Masjid Taqwa Spemdalas, pemateri M Radithya AP mengatakan pemimpin ideal adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas menanggung efek dari segala keputusan yang timbul akibat tindakan yang dilaksanakan.
“Pemimpin yang baik harus bersifat penolong terhadap semua orang yang ia pimpin tanpa membeda-bedakan,” katanya siswa kelas VIII ini.
Di hadapan siswa putra kelas VII-IX, dia menuturkan, di tahun politik 2024 ini, sebagai pelajar sekaligus anak remaja, yang mana usia kita belum mencukupi untuk mendapatkan hak pilih saat pemilu (pilpres maupun Pilkada/Pilgub/Pilgub/Pilmat/Pilkades), maka seharusnya kita menyaksikan dan mengamati saja proses demokrasi ini.
“Pilpres yang akan diselenggarakan pada Rabu 14 Februari 2024 nanti peran kita hanyalah berharap kepada Allah agar rakyat Indonesia memilih pemimpin yang benar-benar adil dan amanah, supaya hidup kita jadi makmur sejahtera dan diridhoi oleh Allah SWT,” katanya.
Pemimpin Ideal
Radithya sapaan akrabnya menjelaskan pemimpin yang ideal menurut Islam pemimpin ideal dalam sejarah Islam adalah Nabi Muhammad SAW. Dalam masa kepimpinannya, Rasulullah SAW memiliki beberapa sifat yakni Shiddiq (selalu jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (cakap dalam berbicara), dan Fathanah (cerdas).
“Empat sifat ini dapat menjadi landasan kriteria pemimpin yang baik,” jelasnya.
Ada 4 Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq. Beliau saah satu pemeluk Islam pertama dan sahabat utama Rasulullah, sekaligus menjadi Khalifah pengganti Rasulullah. Kedua, Utsman bin Affan Khalifah ketiga ini menjadi Khalifah dengan masa jabatan terlama yakni dari tahun 644-656 M.
“Umar bin Khattab, beliau sahabat setia Rasulullah, menjadi pengganti Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai Khalifah kedua. Sebelum masuk Islam, beliau dikenal kejam dan berani dan disegani kaum Quraisy,” jelasnya.
Ali bin Abi Thalib, beliau adalah sahabat Rasulullah dan menjadi Khulafaur Rasyidin terakhir, menjadi pemeluk Islam pertama di golongan anak-anak.
Hadits tentang seorang pemimpin terdapat dalam Surat an-Nisa 59, Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Ulil Amri, siapa itu? Ulil Amri yaitu memegang pemerintahan. Dalam skala nasional, Ulil Amri di Indonesia ada presiden. Di tingkat provinsi, ulil amri kita adalah gubernur. Di tingkat Kotamadya, walikota.
Di tingkat kabupaten berarti bupati. Di level kecamatan ada vamat, di kelurahan ada lurah dan di desa ada Kepala Desa. Di sekolah, ulil amrinya adalah kepala sekolah.
“Di kelas, ulil amrinya ya wali kelas dan ketua kelas. Di keluarga, ulil amri adalah ayah dan bunda,” terangnya.
Jika, tekannya, menjadi seorang pemimpin, maka jadilah pemimpin yang memiliki sifat Shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (mahir dan santun dalam berbicara), dan fathanah (cerdas).
“Serta jadilah pemimpin yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi meskipun itu urusan kecil, karena itulah sebenar-benarnya pemimpin sejati yang terbaik,” katanya. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.