PWMU.CO – Prof Hilman Latief PhD meminta agar seluruh pimpinan Persyarikatan dan pimpinan amal usaha Muhammadiyah (AUM) memperkuat pembinaan dan pengawasan keuangan di lingkungan Muhammadiyah.
Hal ini dia sampaikan dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pembinan dan Pengawasan Keuangan (LPPK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Hotel Syahid Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Bendahara Umum PP Muhamamdiyah itu mengatakan semakin berkembangnya Persyarikatan akan melahirkan banyak AUM. Hal itu tentu memerlukan pembiayaan yang cukup besar dan mengharuskan transparansi dan akuntabilitas. Menurutnya penguatan peran Muhammadiyah memerlukan pembiayaan dari zakat, infak, dan sedekah, wakaf (Ziswaf), dan sumber lain yang halal dan tidak mengikat.
“Oleh karena itu di perlukan penguatan sistem yang menekankan pembinaan dan pengawasan sehingga menumbuhkan kepercayaan semua pihak,” ujar Hilman yang menjabat Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama itu.
Dalam kesempatan yang sama Ketua LPPK PP Muhammadiyah Dr Nizam Burhanudin SH MH mengatakan rakornas ini menjadi ajang untuk melakukan kajian yang mendalam sehingga menghasilkan aturan yang dapat memperkuat sistem pembinaan dan pemeriksaan keuangan Muhammadiyah seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr Amirsyah Tambunan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan rakernas. Dia mengharapkan agar Muhammadiyah yang menjadi pelopor bidang pendidikan bisa dijadikan prototype pendidikan ideal bagi negara-negara Muslim lainnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, sangat beralasan Muhammadiyah menjadi pelopor dan teladan bagi ormas lainnya dalam pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah itu berharap Muhammadiyah menjadi ormas mandiri dalam melahirkan AUM yang berkembang dengan basis kekuatan sosial (sosial capital) agar bangsa Indonesia memiliki kekuatan masyarakat (civil society) dalam menggembangkan demokrasi yang berdaulat pungkasnya.
Hadir dalam rakorna yang akan berlangsung hingga Ahad (21/1/2024) itu LPPK PWM se-Indonesia dan sejumlah pimpinan AUM seperti Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah Dr Faiz Rafdhi MKom, Rektor Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi Bekasi Dr Jaeinudin M Pd, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (Umbara) Dr Edy Sukardi MPd. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni