Kalau Menjadi Tiga Kali Saya Gagal Memimpin; Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-5 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur (Jatim) resmi dibuka oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) Prof Dr Ir Sasmito Jati dengan tiga kali ketukan palu.
Musywil ini dilaksanakan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu-Ahad (20-21/1/2024).
Dalam sambutannya, Sasmito Jati, mengatakan, kalau berbicara kepanduan, maka saya teringat Robert Stephenson Smyth Baden Powell seorang Bapak Pandu Dunia yang kelahirannya dijadikan sebagai tanggal kelahiran kepanduan yaitu pada 22 Februari 1857.
Sementara itu, pada tahun berdirinya kembali pada 18 Desember 1918, kata Prof Sasmito, sapaan akrabnya, Hizbul Wathan menjadi trending pada tahun itu. Karena ada tokoh bangsa yang mengaku sebagai kader Hizbul Wathan, yaitu Presiden Soeharto. Selain itu juga ada Panglima Jenderal Soedirman.
Dia menambahkan, seluruh amal usaha Muhammadiyah (AUM) dibidang pendidikan harus mendirikan Hizbul Wathan. Karena HW itu sangat penting posisinya dalam mencetak kader di Muhammadiyah.
Oleh karena itu, kata Prof Sasmito, metode Hizbul Wathan dalam mengader harus ditiru oleh ortom-ortom lainnya dalam sistem pengaderannya. Ucapan itu disambut tepuk tangan meriah oleh peserta musywil dan undangan.
“Karena pengaderan itu harus diproses. Saya menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci Putera Muhammadiyah Jawa Timur sudah dua periode dan saya tidak mau menjadi ke tiga kali. Karena saya ingat sungguh pentingnya kaderisasi. Karena kalau saya menjadi tiga kali maka saya gagal memimpin,” ujarnya.
“Maka Hizbul Wathan harus mengader betul dengan baik dan dalam proses kepemimpinan harus disiapkan, khususnya sistemnya,” imbuhnya,
Terakhir dia berharap kader-kader Hizbul Wathan betul-betul melanjutkan cita-cita ramanda atau aktivis HW, yang sudah sepuh.
“Selamat bermusyawarah, selamat mengader semoga Hizbul Wathan Jawa Timur menjadi pemimpin dan contoh bagi wilayah-wilayah lain,” harapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni