Hizbul Wathan Harus Melakukan Perubahan Paradigma: Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Hizbul Wathan harus melakukan perubahan paradigma bahwa Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan tidak sekadar kegiatan tepuk tangan dan bersenang-senang, namun sebagai wadah mencetak generasi muda yang tangguh secara jasmani dan rohani.
Demikian disampaikan Ketua umum Kwartir Pusat (Kwarpus) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Dr Aman Suyadi MP dalam pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-5 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur (Jatim) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (20/1/2024) siang.
Aman Suyadi menyampaikan, musywil ini sebagai salah satu bentuk tanggung jawab dalam menjalankan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan.
“Musyawarah wilayah ini sebagai bentuk tanggung jawab para pemimpin Hizbul Wathan dalam rangka menyiapkan generasi penerus untuk keberlangsungan kaderisasi dan keberlangsungan organisasi otonom Hizbul Wathan,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, kita harus seiya sekata dan sejalan dengan kebijakan Muhammadiyah, dalam hal kebijakan politik, ekonomi, keagamaan, sosial, kesehatan, seni budaya, dan kemanusiaan.
“Sesuai arahan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi pada pidato Milad Ke-111 Muhammadiyah, para pimpinan Persyarikatan di seluruh tingkatan dan lini organisasi dituntut bergerak memajukan Muhammadiyah, serta berkhidmat bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Menjadi pemimpin pergerakan yang menghidupkan etos kemajuan dan pembaruan Muhammadiyah. Menjadi para pemimpin penggerak yang berpikiran, bersikap, dan bertindak utama sejalan dengan Risalah Islam Berkemajuan.
Ramanda Aman menambahkan, di usia ke-105 ini, HW harus melakukan “lompatan jauh” untuk mengikuti perkembangan zaman. Lompatan dalam hal administrasi, pendidikan dan pelatihan, kemandirian ekonomi, sosial kemasyarakatan, seni budaya, serta berkolaborasi dengan berbagai stakeholder yang berada di Muhammadiyah maupun yang berada di instansi pemerintahan guna mewujudkan tujuan dari dakwah Muhammadiyah.
Selain itu, kata Ramanda Aman, kita harus melakukan perubahan paradigma bahwa Hizbul Wathan tidak hanya sekadar kegiatan tepuk tangan dan bersenang-senang semata, namun sebagai wadah mencetak generasi muda yang tangguh secara jasmani dan rohani. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni