PWMU.CO – Teladan sebagai pemimpin benar-benar ditunjukkan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) Dr dr Sukadiono. Menjadi Pembimbing Haji KBIH Muhammadiyah Surabaya yang terbang pada Kloter 6 Embarkasi Surabaya, jiwa keteladanan itu semakin nampak.
Saat pemberangkatan di Masjid KH Mas Mansur, kompleks UMSurabaya Jalan Sutorejo Surabaya Jumat (28/7) lalu, Pak Suko—panggilan akrbanya—memberikan santunan kepada dua calon jamaah haji istimewa. Pertama Sujinah (61 tahun), seorang pembantu rumah tangga yang membiayai hajinya dengan cara tidak mengambil gajinya untuk “ditabung” (baca dititipkan) pada majikannya.
(Baca: Bawa 2 Jamaah Istimewa, KBIH Muhammadiyah Surabaya Terbangkan 267 CJH dalam 2 Kloter)
Kedua, Maksum (79), seorang tukang becak yang menabung sejak 1996. Pada tahun 2010, setelah tabungan mencapi Rp 20 juta, maka dia mendaftar haji. Biaya haji murni dari hasil mengayuh becak yang disisihkan setiap bulan, mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
Kepada PWMU.CO, Jumat (28/7) sebelum berangkat, Sukadiono mengaku bahwa hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah karena ia bisa menunaikan rukun Islam ke-5. Selain itu, dia ingin memberi penghargaan pada dua orang yang punya semangat tinggi untuk berhaji meski bukan termasuk orang berada.
“Beliau berdua patut menjadi inspirasi. Kita berikan sedikit sumbangsih kepada Ibu Sujinah dan Pak Maksum karena dengan kegigihan dan ketabahannya menanti panggilan rukun Islam ke-5. Kisah yang dilaluinya bisa menjadi teladan bagi kita semua,” tuturnya.
(Baca: Rektor UMSurabaya Akan Bimbing Calon Jamaah Haji KBIH Muhammadiyah Surabaya)
Nah, yang juga patut menjadi inspirasi, Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim itu tak segan-segan menggendong salah satu calon jamaah haji (CJH) saat turun dari pesawat Saudi Arabian Airlines yang mendarat di Bandara Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi, Ahad (30/7) pukul 09.24 WIB atau 05.24 waktu setempat. Di medsos, foto—no name—yang merekam peristiwa tersebut sempat viral.
Sekretaris KBIH Muhammadiyah Surabaya Ali Fauzi, mengatakan bahwa kakek yang digendong oleh Pak Suko adalah CJH sepuh yang berasal dari Nganjuk. Sungguh mengharukan. Semoga mabrur! (Radius)
Berikut adalah foto-foto no name yang beredar di medsos.