PWMU.CO – Realisasi Nilai Islam dalam Kehidupan dibahas Prof Dr A Dzo’ul Milal MPd di Pengajian Ahad Pagi Muhammadiyah (Pagimu), Ahad (21/1/2024).
Kegiatan digelar Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Surabaya di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, diikuti warga Muhammadiyah PCM Ngagel.
Dengan suasana pagi yang sejuk dan agak mendung, masyarakat Muhammadiyah Ngagel Surabaya berbondong-bondong hadir dalam majelis ilmu yang adem.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo itu mengawali pengajian dengan menyampaikan kunci masuk surga yaitu ada 2. Pertama, beriman dan kedua adalah beramal shalih. Beriman adalah meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan (Asyhaduallah ilaa ha illallah), dan mengamalkan dalam perbuatan (beramal sholih).
“Salah satu bukti yakin kepada Allah adalah berdzikir. Usahakan selalu mengingat Allah di setiap waktu baik sedang luang, berkendara, bahkan sibuk bekerja,” jelas Guru Besar UINSA Surabaya itu.
Prof Milal mengatakan segala sesuatu baik atau buruk yang terjadi dengan kita adalah kehendak dari Allah. Yakin kepada Allah adalah meniatkan segala sesuatu yang dilakukan karena Allah. Sesuai dengan hadits: innamal A’malu binniyaat, Segala sesuatu berasal dari niat. Prof Milal menyampaikan amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amal yang dilakukan secara istiqomah/konsisten.
“Lakukan kebaikan dengan rutin. Itu lebih baik daripada melakukan kebaikan sekarang saja selanjutnya tidak lagi. Contoh ngaji baca Quran tiap subuh meski selembar, itu baik daripada mengkhatamkan selama sebulan tapi bulan-bulan berikutnya tidak ngaji lagi,” tuturnya.
Prof Milal menyampaikan ciri-ciri orang mukmin ada tiga. Pertama, jika disebutkan nama Allah, bergetar hatinya. Jika ada panggilam sholat maka segera mendirikan sholat. Kedua, Jika ditampakkan ayat Allah (Qauliyah/Kauniyah) makaertambahlah imannya.
“Ketiga, tawakal. Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah,” katanya.
Prof Milal menegaskan, menegakkan shalat adalah menegakkan nilai-nilai dalam shalat. Wujudnya shalat adalah akhlak yang baik. Maka dia mengatakan orang kalau shalatnya benar tak mungkin orang itu bersikap sombong.
“Mana mungkin orang yang merendah bersujud kepada Allah serendah-rendahnya kok sombong. Orang yang shalatnya benar pasti dia baik,” jelasnya.
Prof Milal menyarankan perbaiki shalat dengan cara shalat yang khusyuk. Cara supaya shalat khusyuk adalah pahami arti bacaan shalat. Itu cara kita berdialog dengan Allah.
“Agar kita cinta kepada Allah maka dengan perbanyak interaksi kepada Allah salah satunya dengan cara shalat dan membaca al-Quran. Dan Menginfakkan rezeki di jalan Allah,” tandasnya. (*)
Penulis Mulyanto dan Aristiya Nuraini. Editor Ichwan Arif.