PWMU.CO – Hari Gizi Nasional (HGN) diperingati Sekolah Adiwiyata Nasional SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) Gresik di halaman sekolah, Kamis, (25/1/2024).
Peringati Hari Gizi Nasional (HGN) diikuti 370 siswa dengan mengambil tema Cegah Stunting dengan Isi Piringku Sekali Makan.
Kegiatan HGN diawali dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Nafeeza Salsabila Almayra kelas 1 Abu Bakar, Nafeez merupakan siswa yang sering menyabet berbagai kejuaraan tartil maupun tahfidh al-Quran di berbagai event lomba.
Acara ini menghadirkan pemateri Evi Dyah Rahmawati, petugas Puskesmas Kesamben Kulon Gresik.
Dia mengajak siswa mengenal makanan bergizi untuk kebutuhan tubuh. Allah menciptakan manusia dengan susunan tubuh yang sempurna sehingga memerlukan pula zat gizi yang lengkap. Seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, air dan mineral,.
Lalu Evi menjelaskan perbedaan antara stunting dengan gizi buruk. Anak dengan gizi buruk biasanya memiliki ciri-ciri kulit kering, lemak di bawah kulit berkurang, dan otot mengecil. Jika telah mencapai tahap lanjut, ada kemungkinan perut anak menjadi buncit.
Sementara ciri anak stunting pertumbuhannya melambat. Dapat dilihat dari tubuh yang lebih pendek dan tampak lebih muda dibanding teman-teman seusianya.
Gizi buruk disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu yang relatif singkat ketimbang stunting.
Kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu tertentu membuat berat badan anak turun dan memicu timbulnya gizi buruk. Pada umumnya diakibatkan kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama di masa 1.000 hari pertama kehidupan anak.
”Juga ada faktor lain seperti tingginya frekuensi sakit anak dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang tidak tertangani dengan baik,” ujar Evi yang juga Ketua PCNA Wringinanom.
Peringatan HGN yang ke-64 tahun diakhiri dengan sarapan sehat bersama di halaman sekolah. Siswa membuka bekal yang dibawa. Menu sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan. Porsi isi piringku terdiri 2/3 dari 1/2 piring makanan pokok, 1/3 dari 1/2 piring lauk pauk, untuk 1/2 piring lainnya diisi dengan sayur-sayuran dan buah-buahan.
Sebelum makan bersama, seluruh siswa mengangkat bekalnya secara serentak dan dilanjutkan dengan doa makan.
Seluruh siswa tampak bersemangat menyantap bekalnya. Ubaydillah Al Asyrafi kelas 1 Abu Bakar mengatakan senang bisa sarapan bersama dengan teman-teman.
”Biasanya makan paginya di rumah. Sekarang bisa makan bersama dengan teman-teman,” tutur Ubay sambil menunjukkan bekalnya. Ia membawa nasi, sayur sup, udang, dan buah.
Melalui acara ini, ia berharap siswa SD Mulai dapat mengenal apa itu makanan bergizi.
Penulis Rahmat Syayid Syuhur Editor Sugeng Purwanto