PWMU.CO – Tiga Amalan yang Allah Cintai dijabarkan pada program Kajian al-Islam SMA Muhammadiyah 3 (Smamuga) Tulangan Sidoarjo, Sabtu (20/1/2024). Kajian rutin bulanan ini terselenggara setiap Sabtu ke-3 di Masjid Sekolah.
Kepala Smamuga Tulangan Hartatik SPd mengatakan, hanya siswa kelas X dan XI yang mengikuti kajian ini. Sebab, siswa kelas XII mengikuti Program Intensif Belajar (PIB) persiapan UTBK 2024.
Tujuannya, untuk memperkokoh akidah dan memperluas pemahaman keislaman para siswa. “Kajian al-Islam wajib diikuti para siswa dan didampingi guru Ismuba serta wali kelas masing-masing,” imbuh guru matematika senior itu.
Syaifuddin SPd, narasumber kajian itu, menjelaskan tentang amalan yang paling Allah SWT cintai. Dia menukil sabda Rasulullah SAW, “Ada tiga amalan yang sangat dicintai Allah SWT. Di antaranya, ash-shalaatu a’la waktiha (shalat tepat pada waktunya).”
Kemudian Guru Agama SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo itu menerangkan, orang yang mengaku Islam dan Umat Rasulullah SAW harus bisa menjaga shalatnya di awal waktu. Selain itu juga berjamaah di masjid atau mushalla.
Udin, sapaan akrabnya, pun mengutip firman Allah SWT al-Anfal ayat 2, “Sesungguhnya, orang-orang yang sempurna imannya ketika mendengar asma Allah SWT langsung gemetar hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.”
Lebih jauh, dia menerangkan, kesempurnaan iman seseorang ditandai dengan kesanggupan dirinya memenuhi panggilan adzan untuk mendirikan shalat dan istikamah hingga akhir hayatnya. Mereka itulah, kata Udin, orang yang meraih kesuksesan hidup di dunia maupun akhirat.
“Sebagaimana kalimat adzan ‘Hayya a’la shalah’ (ayo tunaikan shalat) dan ‘Hayya alal falah’ (Mari menuju kemenangan/kesuksesan),” imbuhnya.
Udin lanjut menegaskan, mendirikan shalat merupakan kewajiban yang melekat pada setiap pribadi Muslim yang sudah baligh dan berakal. “Dalam situasi tertentu, Allah SWT memberikan keringanan kepada umatnya. Di antaranya dalam keadaan sakit, diperbolehkan shalat sambil duduk dan berbaring. Begitu juga, dalam perjalanan jauh, boleh menjamak shalatnya,” paparnya.
Yang terpenting, sambung Udin, berusaha semaksimal mungkin menjalankan shalat.
Berbakti kepada Orang Tua
Kata Udin, amalan kedua yang paling Allah SWT sukai ialah birrul Walidain (berbakti kepada kedua orang tua. Dia menjelaskan ketika sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapa di dunia ini yang paling saya muliakan?”
Rasulullah menjawab, “Ummuka (Ibumu).”
Saat sahabat bertanya siapa lagi, Rasulullah menjawab ibu. Demikian sampai ketiga kalinya lalu Rasulullah menjawab, “Bapakmu.”
Dari sini Udin menerangkan, begitu luar biasanya pengorbanan dan jasa seorang ibu dan ayah kepada anaknya. Sehingga dalam sebuah Hadist sahih riwayat Imam Tirmidzi Rasulullah bersabda, “Ridhanya Allah SWT tergantung kepada ridha kedua orang tuamu, murkanya Allah tergantung murka kedua orang tua.”
Dia menceritakan ketika dulu ada sahabat dari kalangan Tabi’in bernama Uwais Al Qorni. Saat itu ibunya minta naik haji. Karena dia punya biaya cukup, akhirnya dia ikhlas menggendong ibunya dari Yaman ke Makkah dengan berjalan kaki ribuan kilometer. “Inilah teladan baik yang harus kita tiru,“ ungkapnya.
Adapun amalan ketiga, al jihaadu fi sabilillah (bersungguh-sungguh di jalan Allah SWT). Udin memaknai, “Jika syarat-syarat panggillan jihad sudah terpenuhi, lalu dia berangkat ke medan perang dan mati syahid maka surga balasannya!”
Dia lantas mencontohkan berjihad di Palestina. Di mana hingga sekarang sudah 3000 jiwa menjadi korban keganasan Israel. (*)
Penulis Zulkifli Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni