Pentingya Pendidikan Pranikah
Agama mengajarkan agar setiap muslim untuk menikah dan bahkan mendorongnya dengan sangat, sehingga di dalam hadits yang lain disebutkan bahwa menikah itu merupakan setengah dari agama ini. Karena dengan menikah banyak hal yang dapat dijalankan bersama untuk mencapai masa depan yang bahagia di dunia sampai di akhirat.
Mengingat begitu pentingnya masalah nikah ini sehingga ada ketentuan atau hukum tentang pernikahan ini secara khusus. Tidak kalah pentingnya adalah dibutuhkan adanya pendidikan pranikah ini, sehingga tatkala muda-mudi hendak menikah mereka telah memiliki persiapan yang khusus baik secara fisik maupun mental, termasuk di dalamnya adalah niat atau motivasinya.
Dalam hadits di atas Rasulullah memberikan kriteria tentang seorang wanita yang hendak dinikahi yaitu ada empat hal yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Dari ke empat hal ini titik beratnya adalah pada agamanya, karena dengan agamanya berarti ia telah memiliki pemahaman tentang bagaimana ia berperilaku sesuai tuntunan agamanya itu. Dengan demikian soal harta, kecantikan dan keturunan menjadi pertimbangan selanjutnya.
Tanggung Jawab orang tua
Orang tua yang memiliki kewajiban pertama untuk mendidik anak-anaknya agar paham agama, dan seringkali orang tua menyerahkan dan mempercayakan pendidikan ini kepada lembaga pendidikan. Maka dua institusi ini harus terus bekerja sama dengan baik demi tercapainya pendidikan agama ini secara baik kepada generasinya. Lembaga pendidikan seolah bersiap mengambil alih peran memberikan pendidikan ini, dan orang tua hendaknya memberikan dukungan secara penuh kepada lembaga yang telah dipercayainya ini.
Oleh karena itu jika orang tua hanya mengorientasikan bagi anak-anaknya pendidikan yang dalam rangka suksesnya dalam kehidupan di dunia saja, maka yang terjadi pelajaran agama menjadi terabaikan dan lembaga pendidikan yang dipilih pun yang tentu memiliki orientasi yang sama. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal ini di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Para ilmuwan atau saintis muslim dulu sebelum mereka memiliki pengetahuannya mereka terlebih dahulu memahami agamanya dengan baik. Ibnu Sina, al Khawarizmi dan lain-lain merupakan ilmuwan muslim yang menemukan teori sains tetapi mereka adalah para ahli agama juga, karena justru keilmuannya itu didapatkan setalah ia mempelajari al-Quran dan Hadits Nabi.
Jika sejak awal niat untuk menikah hanya sekedar menggapai kebahagiaan duniawi sepuas-puasnya maka dalam hal memberikan pendidikan kepada anak-anaknya pun akan berorientasi yang sama.
Dengan demikian tanggung jawab pertama dan utama dalam hal memberikan pemahaman agama kepada anak-anaknya adalah kedua orang tuanya sendiri. Lembaga pendidikan juga tatkala tidak melaksanakan amanah—dari para orang tua yang mempercayakan kepadanya—dengan baik juga memiliki tanggung jawab yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka seyogyanya orang tua dapat memilihkan tempat terbaik bagi pendidikan anak-anaknya agar terbina agamanya sampai ia kelak dewasa. (*)
Pentingnya Pendidikan Pranikah versi online Buletin Jumat Hanif Edisi 4 Tahun XXVIII, 26 Januari 2024
Editor Mohammad Nurfatoni