PWMU.CO – Ancaman ingkar janji dan sumpah palsu menjadi tema kajian yang disampaikan dalam Pengajian Rabu Malam Kamis yang bertempat di Masjid At-Taqwa Jalan Raya Pandan Genteng Banyuwangi Jawa Timur, Rabu (24/1/2024).
Sebagai penceramah adalah Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Cabang (PCM) Genteng Banyuwangi Taufiqur Rohman MPdI. Diikuti oleh jajaran Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kembiritan dan seluruh jamaah masjid At-Taqwa Pandan.
Pengajian ini dimulai setelah shalat Maghrib berjamaah. Tempat pelaksanaannya dibagi ke dalam dua ruang. Untuk jamaah laki-laki menempati ruang utama masjid. Sedangkan untuk jamaah perempuan menempati serambi masjid.
Di awal ceramahnya Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk bersyukur, karena dapat menghadiri pengajian. “Semoga dengan mengikuti kajian ini, Allah memberi berkah dalam hidup kita. Melalui kajian ini, nantinya ilmu tersebut bisa bermanfaat untuk kebaikan kita bersama,” ujarnya.
Selanjutnya dia mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Yang isinya tentang ciri-ciri orang munafik. Salah satunya apabila berjanji ia ingkar.
Dia menjelaskan orang munafik itu adalah orang yang memiliki kepribadian standar ganda. Demi meraup keuntungan dunia, maka ia akan melakukan segala macam cara untuk mendapatkannya.
“Saat di depan orang banyak, dia berjanji dan berani bersumpah palsu. Bahkan sumpah itu diucapkannya atas nama Tuhan. Namun prilakunya mengingkarinya,” jelasnya.
Untuk menjelaskan lebih lanjut, apa ancaman bagi orang-orang yang ingkar janji dan berani bersumpah palsu, maka Taufiqur Rohman membacakan ayat al-Quran Surat Ali-Imran ayat 77. Di ayat tersebut dijelaskan ada lima ancaman.
Pertama, orang itu tidak akan mendapatkan bagian di akhirat. Kedua, Allah tidak akan menyapa mereka. Ketiga, Allah tidak akan memperhatikan mereka pada hari kiamat. Keempat, Allah tidak akan menyucikan mereka.
“Dan yang kelima, mereka akan mendapatkan adzab yang pedih. Itulah 5 ancaman dari Allah SWT,” ulasnya.
Pengajian yang berlangsung kurang lebih 50 menit ini berlangsung dengan khidmat. Dan diakhiri dengan shalat Isya berjamaah. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama. Editor Ichwan Arif.