PWMU.CO – Guest Teacher HW, siswa kelas III SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) dibekali ilmu Pertolongan Pertama Hizbul Wathan (P2HW), Kamis (25/1/2024).
Tampak berkumpul seluruh siswa kelas III SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik Jawa Timur (Berlian School) pada jam pelajaran Pengembangan Diri (PD) untuk mengikuti Guest Teacher. Guest Teacher kali ini mendatangkan pemateri Rakanda Ahmad Sholahudin dan Ayunda Assita Aminatus Sa’diyah yang merupakan Kafilah Faqih Oesman Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Sebelum memulai materinya, Rakanda Sholah dan Ayunda Assita mulai membakar semangat seluruh siswa dengan mengomando tepuk HW. Sontak anak-anak menyambut komando tepuk HW dengan antusias dan semangat.
Rakanda Sholah mengawali materi pagi ini di Aula dengan melempar pertanyaan kepada seluruh siswa.
“Adik adik ada yang tahu apa yang dimaksud pertolongan pertama?” Sontak salah satu siswa mengangkat tangan dan maju kedepan untuk menjawab pertanyaannya, “Pertolongan saat kita sedang sakit, kayak jatuh dari sepeda atau kena pisau,” jawab siswa kelas III Ma’wa Rafa Azka.
“Iya hampir tepat. Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan pada diri sendiri atau orang lain yang membutuhkan pertolongan medis dasar atau ringan. Jika lukanya berat atau berlanjut dapat menghubungi dokter atau rumah sakit terdekat,” ujar Sholah.
Pria yang akrab dipanggil sholah tersebut melanjutkan dengan memberi materi langkah-langkah yang harus dilakukan saat menghadapi insiden diantaranya.
“Pertama, jangan panik atau tambah menambah kepanikan korban. Kedua, stop pendarahan dengan menggunakan kain atau kasa. Yang ke tiga, adik adik dapat mengehentikan penyebab syok dengan memberikan ketenangan. Misalnya, lanjutnya, dengan mengucapkan, ndapapa lukanya tidak berat, kita tutup dulu ya lukanya,“ ucapnya ketika mencontohkan pada siswa cara memberi ketenangan.
Luka Bakar
Selain memaparkan materi, Sholah mengajak siswa kelas III praktik pertolongan pertama ketika mengalami luka bakar.
Diawali dengan melempar pertanyaan, “Adik-adik ada yang tau jenis luka itu apa saja?“ tanyanya. “Luka memar!” sahut Jihan Aulia siswi kelas III Firdaus.
“Contoh luka memar itu seperti apa mbak jihan?” sambung Rakanda Sholah.
“Saat kita kepleset atau kebentur pak,” ujar siswa yang akrab disapa Jihan itu.
Kemudian Rakanda Sholah mulai memandu praktik penanganan pada luka bakar. Empat siswa kelas 3 maju kedepan untuk membantu bermain peran, di antaranya Geishaki Kanaya Arrum Rizkillah kelas III Adn, M Zhafarrahman Herinda Kelas III Darussalam, Nabil Azzahidi El Arief kelas III Adn, dan Khaira Amanina Kusumo siswa kelas III Adn.
“Cara penanganan jika ada korban luka bakar, langkah pertama adalah jauhkan korban dari sumber panas. Kemudian dinginkan luka dengan menyiram air mengalir 10-15 menit, hindari pengolesan dengan mentega, minyak, atau pasta gigi pada luka agar luka tidak semakin lama sembuhnya. Lalu terakhir, tutup luka dengan kain bersih untuk melindungi dari kontaminasi, hindari penutupan luka dengan kapas,“ jelas Rakanda Sholah.
PIC Kegiatan ini, Ghaisani Intan Martika Fajrin SPd mengungkapkan harapan terkait acara ini adalah para siswa dapat lebih sigap dalam melakukan pertolongan pertama pada diri sendiri atau temannya ketika terjadi insiden ringan.
“Harapannya dengan adanya kegiatan ini, kita dapat membekali siswa untuk dapat memberikan pertolongan pertama kepada dirinya sendiri ataupun orang sekitarnya yang mengalami kecelakaan ringan dengan tenang agar tidak sampai salah dalam memberikan pertolongan pertama,” ujarnya. (*)
Penulis Dyah Nurmalita Sari. Editor Ichwan Arif.