PWMU.CO – Guru yang mengeluh melihat muridnya karena tidak hormat dan tidak patuh, maka guru itu bisa dikatakan telah gagal ‘menjual’ sesuatu. Begitu pula dengan kepala sekolah (madrasah).
Bupati Bojonegoro Suyoto dalam acara pembinaan guru dan karyawan amal usaha Muhammadiyah (AUM) se-PCM Lamongan mengatakan agar tidak gagal menjual, maka sekolah harus mampu memberikan cerita yang baik kepada anak didik. Sehingga anak didik terkesan, dan orangtua siswa menjadi terpesona dan tertarik untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah kita.
(Berita terkait: Ini 4 Hal Penting yang Harus Diperhatikan oleh Lembaga Pendidikan Muhammadiyah)
Guru-guru, kata Kang Yoto – sapaan akrab Suyoto –harus juga memotivasi anak didiknya untuk selalu berbuat baik. ”Jangan sampai kita gagal dalam berjualan,” ujar Kang Yoto mengingatkan para peserta yang memadati aula Stikes Muhammadiyah Lamongan, Sabtu (29/7) lalu.
Kang Yoto lantas mengungkapkan, kegagalan dalam berjualan itu dikarenakan oleh beberapa faktor. Di antaranya karena faktor tidak mau berjualan, tidak faham kebutuhan konsumen, tidak faham apa yang dijual, tidak faham dan cakap dalam berjualan.
”Kebanyakan di antara mereka itu tidak faham kepada siapa mereka berjualan, tidak serius berjualan dan gagal memproduksi citra jualannya,” terangnya.
(Baca juga: Hajriyanto Y. Thohari: Kepala SMAM-X Surabaya Layak Dapat Cemiti Emas dari Pemerintah)
Kang Yoto lantas membagikan resep bagaimana dirinya sampai bisa menjadi ‘penjual’ yang sukses, dan menjadi Bupati Bojonegoro. Kang Yoto mengungkapkan dirinya bisa karena terinspirasi ayat al-Qur’an yang berbunyi ‘khairunnas anfa’uhum linnas’.
”Maka dari situ, saya harus menjadi orang yang banyak amalnya, dan kini saya jadi Bupati juga harus banyak amalnya,” ujarnya. (imam mashud/uzlifah/aan)