PWMU.CO – SD Sakri membuka International Class Program (ICP). Berkaitan dengan itu tim SD Muhammadiyah 1 Krian (SD Sakri), Sidoarjo, Jawa Timur, mengikuti Workshop on Familiarising CAIE (Cambridge Assessment International Education) Documents 2024 bersama Cambridge Centre ID 110, Senin-Selasa (22-23/1/2024) di Hotel Singhasari Resort Batu, Jawa Timur.
Selain mengikuti workshop, untuk membuka ICP itu, SD Sakri melakukan penandatangan kerja sama dengan Cambridge Centre ID 110 Universitas Negeri Malang (UM).
Workshop ini diikuti oleh 11 sekolah di Jawa Timur, salah satunya adalah SD Sakri. Masing-masing sekolah mengirimkan empat guru. Dari SD Sakri diwakili oleh Arum Ndalu SPd MPd, Lala Intan Gemala MPd, Sri Kasmuni SPd, dan Risa Umami SPd.
“Cambridge International School dapat didefinisikan sebagai sekolah internasional yang menerapkan Kurikulum Cambridge pada sistem pendidikan serta pembelajarannya,” ungkap Kepala SD Sakri Arum Ndalu SPd MPd.
Dia menjelaskan, Kurikulum Cambridge merupakan kurikulum yang diperkenalkan oleh Cambridge Assessment International Education (CAIE), sebagai sebuah penyedia kurikulum yang memiliki kualifikasi internasional yang sudah diakui secara global.
“Kurikulum ini dapat membantu siswa menjadi percaya diri, bertanggung jawab atas diri sendiri, reflektif, inovatif, dan aktif. Siap menghadapi tantangan baru di masa depan dan siap berkontribusi untuk dunia,” ungkapnya.
Koordinator International Class Cambridge (ICP) Lala Intan Gemala SPd menambahkan, untuk memajukan atau meningkatkan kualitas pendidikan di SD SD Sakri salah satunya kami berencana untuk memberikan inovasi di dalam program pendidikan yaitu dengan adanya Kurikulum Cambridge.
“Mempersiapkan anak-anak SD Sakri bisa menghadapi semua tantangan di zaman mereka, karena baik dibidang teknologi dan pendidikan akan terus berkembang. Anak-anak harus memiliki ketrampilan khusus yang bisa mereka gunakan untuk tantangan yang akan mereka hadapi,” kata dia.
Dia menjelaskan Kurikulum Cambridge Primary (Dasar) akan menyuguhkan tiga mata pelajaran. Anak-anak akan fokus pada materi Bahasa Inggris, Matematika dan Sains.
“Pembelajaran Bahasa Inggris harapannya anak-anak lebih efektif dan komunikatif. Mereka bisa menggunakan bahasa tersebut dalam interaksi keseharian. Bahasa inggris sebagai bahasa kedua nantinya pasti sangat diperlukan dalam penguasaannya baik dalam dunia teknologi ataupun informatika lainnya,” terangnya.
“Dalam kegiatan kerja sama tersebut kami diberi wawasan bagaimana pengembangan bahasa ini supaya bisa dipraktikkan, dan memberikan wawasan pada anak-anak. Nantinya dalam belajar Bahasa Inggris akan disesuaikan dengan yang terjadi dalam keseharian,” tambahnya.
Penulis: Sri Kasmuni Editor Mohammad Nurfatoni