PWMU.CO – Hulu hilir pendidikan berkesinambungan diterapkan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tulangan. Hal tersebut ditegaskan Abdillah Adhi.
Ketua PCM Tulangan tersebut menyampaikannya saat hadir dalam Sosialisasi Kegiatan dan Persiapan Ujuan untuk Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 5 Tulangan (Mulia), Sabtu (27/1/24). Sebelumnya, Anik Mujiati SPd MM, Kepala SMP Mulia menjelaskan tujuan diadakan kegiatan ini.
Menurutnya, secara garis besar kegiatan ini diharapkan dapat menjalin kerja sama antara wali murid dengan pihak sekolah. Dia merasa bersyukur semua undangan bisa hadir, khususnya wali murid kelas IX.
“Sekolah mengharapkan kerja sama dan koordinasi wali murid kelas IX untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang sudah diagendakan pada semester genap ini,” paparnya.
Sementara itu, Ketua PCM Tulangan Abdillah Adhi mengatakan, tugas orangtua dan sekolah hanyalah memfasilitasi dan mengondisikan. “Bahwa setiap siswa mempunyai potensi unik tersebut bisa tumbuh dan berkembang maksimal,” ungkapnya.
Mantan Komisioner KPUD Sidoarjo itu melanjutkan, anak ibarat benih tanaman dan yang dibutuhkan benih agar tumbuh dengan baik, pertama adalah tanah. “Rumah atau sekolah ibarat tanah, kondisi ini harus mendukung anak untuk berkreasi dan beraktivitas,” ujarnya.
Kedua, lanjut dia, siraman air, bagaimana guru memberikan pengajaran dengan metode yang diminati siswa. Ketiga, iklim interaksi yang kondusif antara siswa dan sekolah. “Keempat pupuk, yakni bagaimana guru menciptakan ide, inovasi, dan kreatif, ibarat pupuk,” tandasnya.
Hulu Hilir Pendidikan
Adhi menjelaskan, Muhammadiyah Cabang Tulangan dengan lembaga pendidikannya, mengupayakan sebuah skema pendidikan yang bernuansa Islam dipadu dengan unsur sains yang adaptatif dengan dinamika perubahan zaman.
“Bagaimana menciptakan amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang unggul dan bersaing?” tanyanya kepada hadirin. Setidaknya, lanjutnya, ada dua jalan menciptakan AUM yang unggul.
Pertama, menciptakan hulu dan hilir pendidikan yang berkesinambungan. Yakni mulai dari TK Aisyiyah hingga SD-SMP-SMA Muhammadiyah. “Kami memastikan, bahwa pola pendidikan yang bernafaskan Islam menjadi pondasi karakter dasar anak,” paparnya.
Kedua, sambungnya, dapat menjawab tuntutan perubahan pola masyarakat. Boarding School akan menjadi pilihan realitas bagi warga semi metropolis seperti Kabupaten Sidoarjo, yang merupakan penyangga Kota metropolitan seperti Surabaya.
“Boarding sudah tersedia di SMP dan SMA. Ke depan, juga sedang dipersiapkan untuk segmentasi kejuruan di level sekolah menengah atas,” ucapnya.
Di akhir sambutan, Adhi mengajak seluruh gukar SMP Mulia dan wali murid untuk bahu membahu menciptakan semangat al-Maun, yakni saling membantu dalam membangun dan mengembangkan sekolah. “Agar sekolah kita menjadi sekolah unggulan, serta mari selalu mempromosikan motto SMP Mulia, yakni sekolah berkakhlak mulia dan bermental juara,” pesannya. (*)
Penulis Sumardani. Editor Darul Setiawan.