PWMU.CO – Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Paciran Drs Anwar MPd bepesan pada 600 lebih guru se-Kabupaten Lamongan yang tergabung dalam Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Atfhal (IGABA) Lamongan—yang kebetulan semua adalah wanita—untuk mengedepankan sifat keibuan dalam mendidik.
Anwar menyampaikan hal itu dalam Pembinaan Pendidik PAUD Aisyiyah tingkat KB, TK, SPS, dan TPA yang diselenggarakan oleh IGABA Kabupaten Lamongan, di Aula KH Abrurrahman Syamsuri Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran, Lamongan, Sabtu (29/7).
(Baca: Ini Jawabnya, Mengapa Ibu Sering Mengulang Kata-Kata pada Anaknya)
“Sebagai seorang perempuan apalagi pendidik, yang harus dikedepankan adalah sifat keibuan, bukan kewanitaan. Jika yang dikedepankan sifat kewanitaan maka dunia ini akan hancur,” kata Anwar.
Contohnya, kata Anwar, adalah Hindun yang membunuh Hamzah, paman Rasulullah saw. Bahkan Hindun tanpa jijik memakan mentah-mentah jantung Hamzah. “Belum pernah ada di dunia ini seorang lelaki yang berani makan hati manusia. Tapi seorang perempuan dalam sejarahnya pernah memakan mentah–mentah jantung manusia,” ungkap dia.
Menurut Anwar, hal itu terjadi karena Hindun mengedepankan sifat kewanitaan. “Tapi jika perempuan mengutamakan sifat keibuan maka akan menghasilkan generasi yang cemerlang, yang shalih–shalihah dan mampu mengamankan negara,” tuturnya.
(Baca juga: Inilah 5 Keunikan Reuni Nasional Alumni SMPM IV Pangkatrejo Lamongan)
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan Drs H Shodikin MPd menjelaskan bahwa ketika Joko Widodo terpilih sebagai Presiden, dia selalu menggemukakan Nawacita, yang salah satunya memuat pendidikan karakter.
“Itulah kemudian Mendikbud, Bapak Muhadjir Efendi mengimplementasikannya dengan sekolah 5 hari. Agar sekolah berkolaborasi dengan sumber–sumber belajar yang ada di sekitarnya. Sebagai bentuk penanaman nilai dan menguatkan nilai budaya serta peradaban,” terangnya.
Kepala UPT Dinas Pendidikan Paciran Utomo SPd MM berpesan kepada para guru agar mampu mengawal pendidikan karakter dengan komposisi 70 persen karakter dan 30 persen akademik.
(Baca juga: 5000 Anak TK ABA Se-Ponoorogo Lakukan Senam Masal untuk 4 Perayaan Sekaligus)
Anggota DPRD Jatim Drs H Husnul Aqib MM yang hadir memberikan sambutan mengatakan bahwa sudah seharusnya Aisyiyah dan IGABA selalu mengawal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). “Karena ini adalah masa golden age, sehingga IGABA harus selalu mengawal untuk mendidik anak–anak di masa terbaiknya agar mereka memiliki karakter,” pesan Aqib.
Dan yang paling penting, tambah dia, jangan sampai ada seorang anak, lahir dari ibu yang kurang mampu ekonominya kemudian tidak kita terima untuk kita didik. “Karena itu merupakan tanggung jawab kita yang kelak akan diminta oleh Allah SWT,” tutur dia.
Ketua PDA Lamongan Hj Dra Sumu Zanarofah MAg menghimbau kepada seluruh guru IGABA Lamongan agar mengembangkan kualitas. “Guru tidak hanya dituntut untuk mengikuti kegiatan seperti ini. Tapi juga harus mengikuti berbagai kegiatan baik di cabang maupun ranting masing–masing. Jangan sampai ada yang tidak ikut. Itu namanya tidak loyal dan tidak profesional,” tuturnya.
Kegiatan diakhiri dengan materi Teknik Menggambar dan Mewarani yang disampaikan oleh Nur Sodik S Ag M M. (Nely Izzatul Maimanah)