PWMU.CO – Berlian School memiliki pendekar jago tahfidh. Dia adalah siswa kelas IV Taj Mahal Muhammad Hamizan Aisy SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik Jawa Timur.
Hamizan sapaan akrabnya memiliki unggul di bidang tapak suci dan tahfidh. Dia telah menyelesaikan hafalan juz 30 dan sedang proses dalam juz 29 dan 28. Selain itu, dia menjadi pendekar yang meraih medali emas di ajang Tapak Suci Airlangga Championship di Universitas Airlangga Gor kampus C Surabaya, dua bulan lalu.
Wali Kelas Hamizan Ahmad Nasafi SPd saat ditemui Senin(22/01/24) mengaku kagum kepada Hamizan, karena selain aktif di ekstrakurikuler tapak suci ia juga aktif mengikuti program Tahfidh Excellent dan memiliki hafalan yang kuat.
“Hamizan waktu di kelas tergolong anak yang takdhim terhadap gurunya. Sikapnya santun, dalam tindak tanduknya Mas Hamizan lebih tenang dari teman sebayanya,” ungkapnya.
Nasafi menambahkan untuk kemampuan hafalan, Hamizan lebih bagus dibandingkan teman-teman yang lainnya.
Padatnya kegiatan di sekolah, dan jarak dari sekolah ke rumah yang lumayan jauh tidak membuat Hamizan mengeluh dan lelah, terbukti dengan kegiatan yang dilakukan selepas pulang sekolah dia lanjutkan dengan mengaji di TPQ.
Meskipun sudah hafalan di sekolah dan di TPQ, siswa yang tinggal di Desa Cerme ini tetap muroja’ah kembali hafalannya ketika di rumah setelah selesai belajar. Sebelum berangkat untuk mengikuti lomba Tapak Suci di Airlangga waktu lalu ternyata ada tantangan yang diberikan pelatih. Hamizan sejak awal diberikan target untuk menaikkan berat badan 1 kg.
“Dia membuktikkan dengan keseriusan, ketekunan dan usaha yang luar biasa. Kerja keras dengan latihan yang tekun dengan pelatih membawa Hamizan mampu mendapatkan hasil yang luar biasa, membawa pulang medali emas, Alhamdulillaah tabarakallah,” ucap Pelatih Tapak Suci Aisha Najwa Zafira selaku ketika diwawancarai.
Rasa Bangga
Siswa yang suka bermain lego ini mengaku sangat senang dan tidak menyangka bisa meraih medali emas. “Senang sekali, gak nyangka aku bisa mendapatkan medali emas di lomba Tapak Suci pertama yang aku ikuti,” ungkapnya dengan wajah gembira.
Orangtua Hamizan, Anis Zulfiyani juga mengaku senang sekali dan tidak menyangka jika Hamizan bisa mendapatkan medali emas.
“Kemarin pertama saya cemas, apa bisa dia bisa melawan dalam pertandingan karena anaknya pendiam dan tidak pernah bertengkar serta tidak banyak tingkah, tau-tau melawan musuh, akhirnya saya tawakkal saja,” kenangnya.
Dia bilang tidak ada kekuatan kecuali dikasih sama Allah. “Jadi berdoa dulu sebelum tanding. Alhamdulillah akhirnya dimudahkan dan diberi Allah juara,” ungkapnya.
Dia mengaku juga selalu memberi motivasi Hamizan untuk selalu semangat belajar dan berprestasi. “Jangan sampai lupakan shalatnya dan selalu dekat dengan al-Quran,” tambahnya. (*)
Penulis Erina Fauzia. Editor Ichwan Arif.