PWMU.CO – Latihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS) PR IPM MBS Madinatul Ilmi Smamsatu mengandeng Kokam. Kegiatannya lebih menantang.
Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) MBS Madinatul Ilmi Putra Smamsatu Gresik menggelar LDKS di Pantai Sowan Tuban, Jum’at-Sabtu (26-28/1/2024).
Acara yang diikuti oleh seluruh santri program Muhammadiyah Boarding School SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik ini bertema Santri Madinatul Ilmi Menikmati Senja Indonesia (Samunasim). Dengan konsep kemah dan tadabur alam para santri diajak untuk belajar bertahan hidup dan kemandirian.
Mudir MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik Muhammad Naufal Lc MSI menjelaskan, kegiatan LDKS dirancang berbeda dari biasanya. “Para santri menyiapkan sendiri dari awal pendirian tenda, memasak untuk makan selama kegiatan hingga pembubaran tenda,” ucapnya.
Selain itu para santri bisa menyatu di alam secara langsung. “Kami berikan waktu untuk berenang, menyalakan api unggul serta menikmati senja di sekitar pantai Sowan,” lanjutnya.
Digodok Kokam
Hal menarik lainnya adalah pelatihan mental dan kedisiplinan oleh oleh empat paltih dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Tuban. Ada latihan baris-berbaris, berlari, push up, berenang, serta menyorakkan yel-yel antarkelompok.
Kegiatan tersebut dirasa hal baru oleh para santri, salah satunya Wildan Ashaburroyan santri kelas XIISoshum B.2 . “Ini adalah hal baru bagi saya latihan fisik dan kedisiplinan dengan langsung terjun ke medan.Semoga ke depannya bisa ditambah durasi untuk kegiatan kegiatan seru seperti ini,” jelas siswa yang merupakan anggota Pengibar Bendera Smamsatu Gresik (Pasbrama) tersebut.
Muhammad Agus Aziz, salah satu pelatih dari Kokam, sangat takjub dengan ketangguhan santri MBS Madinatul Ilmi Gresik. “Anak-anak sangat luar biasa khususnya secara mental dan kemandirian sudah terbentuk karena hidup di pesantren, semoga para santri bisa lebih melatih fisik untuk menjaga kebugaran,” harapnya.
Kegiatan ini pula disemarakkan dengan malam Api unggun dan performance accoustic dari musyrif. Santri juga membakar jagung. (*)
Penulis Hadiyatan Wasilah Editor Mohammad Nurfatoni