PWMU.CO – Kader sang Pencerah SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) mengawal pembiasaan karakter di sekolah, Senin (29/1/2024).
Kader Sang Pencerah SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) adalah siswa pilihan yang ditugaskan untuk mengawal aktivitas pembiasaan karakter kedisiplinan yang ada di sekolah SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik.
Wakil kepala sekolah bidang pembiasaan Berlian School Aditama mengatakan, tujuan dibentuknya Kader Sang Pencerah adalah untuk mengawal Seluruh aktivitas pembiasaan karakter siswa, sehingga kader Sang Pencerah ini diharapkan menjadi pelopor dan teladan kebaikan dan kedisiplinan yang bisa diimplementasikan kepada seluruh siswa di SD muhammadiyah 2 GKB.
Ketua Kader sang Pencerah Berlian School siswa Kelas V Beta Berlian School Muhammad Bagas Hari Prabomo mengatakan, pengalaman yang tidak akan saya lupakan saat menjadi ketua kader sang pencerah dengan beragam aktivitas setiap harinya.
Diantaranya saat pagi sebelum bel masuk kelas kami dengan sigap mengambil rompi khusus di kantor guru ruang tim Pembiasaan dan Pembinaan Karakter (PPK).
Setelahnya, sebelum pembiasaan shalat dhuha, shalat dhuhur dan shalat ashar kami membagi tim dan bergegas menjaga area wudhu dengan didampingi oleh Bapak Ibu guru yang bertugas menjaga area wudhu.
Dia melanjutkan, saat istirahat kami berpatroli ke seluruh ruangan yang ada di sekolah untuk mengidentifikasi apabila ada yang melanggar peraturan.
“Selain itu, kami rutin mengadakan rapat tiap akhir bulan untuk evaluasi kinerja tim Kader Sang Pencerah,” jelasnya dengan penuh semangat.
Saat ini telah memasuki bulan keempat sejak kami dilantik. “Alhamdulillah, jiwa kepemimpinan saya bisa dilatih untuk belajar menjadi ketua dengan baik,” terangnya.
Dia menjelaskan, banyak hal yang saya pelajari selama empat bulan ini, salah satunya saya bisa belajar cara berkomunikasi dengan tim, cara mengevaluasi kerja sesama tim, dan manajemen waktu antara belajar, bermain dan menjadi kader sang pencerah.
“Terima kasih Bapak-Ibu guru atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami,” ujarnya. (*)
Penulis Erina Fauzia. Editor Ichwan Arif.