Selamat Jalan Pak Mukhlisin, Mentor Katering Surya Amanah: Dari Dapur Kecil hingga Hati yang Berduka; Kenangan Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Ria Pusvita Sari MPd.
PWMU.CO – Kabar duka menghampiri keluarga besar SDMM pada hari ini, Rabu, (31/1/2024). Satu tokoh inspiratif di balik layanan terbaik Katering Surya Amanah, Pak Mukhlisin, tutup usia dan meninggalkan jejak-jejak kebaikan yang tak terlupakan.
Dari sebuah dapur sederhana, setiap hari, cita rasa disajikan dengan kasih. Dapur itu adalah jantung dari Katering Surya Amanah dan almarhum Pak Mukhlisin menjadi bagian di dalamnya.
Tidak hanya sebagai mentor, Pak Mukhlisin adalah arsitek bagi kehangatan yang tersebar melalui sajian makanannya. Mulai dari mengatur menu, memastikan kualitas bahan, hingga mengawasi distribusi makanan, beliau melakukan semua itu dengan satu prinsip: bahwa tiap suapan adalah bentuk pengabdian.
Selama lebih dari dua tahun, beliau bekerja bukan hanya dengan tangan namun juga dengan hati. Pak Mukhlisin adalah guru bagi banyak karyawan dan siswa magang baru dan sahabat bagi semua yang mengenalinya.
Dedikasinya tidak hanya terbatas pada kualitas makanan, tapi juga pada kualitas kehidupan rekan kerjanya. Tanpa pernah mencari perhatian, Pak Mukhlisin sering kali terdengar memberikan nasihat dan dukungan untuk mereka yang membutuhkan.
Kini, keluarga besar SDMM pun merasakan kehilangan. Ada kehangatan yang tiada lagi, sebuah senyum yang akan begitu dirindukan.
Namun di balik kesedihan ini, kita semua dapat belajar dari spirit yang telah ditanamkan Pak Mukhlisin. Sebuah semangat yang berakar pada kepemimpinan yang melayani dan dedikasi tanpa pamrih yang beliau tunjukkan setiap hari.
Pada hari ini, kita semua kehilangan bukan hanya seorang mentor, tapi seorang teman, dan inspirasi. Jasa Pak Mukhlisin akan selalu hadir dalam kenangan, dan nilai-nilai yang beliau ajarkan akan terus hidup dalam praktik harian Katering Surya Amanah.
Siang ini, kita menundukkan kepala, menyampaikan doa, dan berkata selamat jalan kepada Pak Mukhlisin. Bukan sebagai perpisahan, melainkan sebagai penghormatan kepada seorang pejuang yang telah kembali ke hadirat Ilahi dengan membawa cinta dan pengabdian yang tak terlupakan.
Selamat jalan Pak Mukhlisin, semoga perjalananmu dipenuhi dengan cahaya dan kedamaian, mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. (*)