7 Dasar Komitmen
Untuk bisa menjaga komitmen, Hidayatulloh merumuskan tujuh hal yang bisa mendasari komitmen.
Pertama, konsisten. “Konsisten itu berat ibu-ibu. Kita ini kalau rapat semangat luar biasa memutuskan ABCDE. Pertanyaannya adalah setelah rapat bagaimana?” tanyanya diikuti dengan tatapan serius peserta.
“Ini bagian dari komitmen kita menjaga konsistensi kita itu. Ini ujiannya bagaimana bisa membimbing seluruh anggota untuk konsisten dengan yang sudah kita bahas alam rapat tadi,” imbuhnya.
Kedua, menjadi teladan. “Ibu-ibu kalau mengundang rapat, di undangan jam 09.00, anggotanya datang jam 09.00 tapi yang mengundang datang jam 09.30, ini tidak cocok menjadi teladan,” katanya.
Ketiga, komunikasi terbuka, Hidayatulloh menjelaskan dalam organisasi, semua program kerja harus dikomunikasikan secara terbuka, Langkah apa yang akan diambil untuk melakukan program kerja itu hingga urusan dana, semua harus terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Keempat, berinvestasi dalam pengembangan individu. “Investasi tidak harus berupa uang, tapi bagaimana tim kita ini semakin pintar, semakin terampil, semakin penuh kecakapan,” tegasnya.
“Termasuk kegiatan seperti ini, kegiatan Baitul Arqam ini ‘kan untuk meningkatkan kemampuan kita dan mengembangkan kemampuan kita dalam beraisyiyah,” lanjutnya.
Kelima, melibatkan dan dengarkan suara anggota. “Jangan pernah menganggap kitalah yang jauh lebih penting daripada orang lain,” terangnya.
“Ada banyak hal yang mungkin di luar dugaan yang tiba-tiba muncul pikiran-pikiran dari anggota yang tidak kita bayangkan sebelumnya, itu sangat mungkin sekali,” lanjutnya.
Keenam, membuat koneksi personal dengan anggota tim, “Jangan terus-terusan ada di atas, sesekali kita harus memosisikan sejajar, sama dengan yang lainnya. Bahkan tidak perlu memosisikan kita ini di atas, anggota itu di bawah, sama,” tegasnya.
Terakhir, Hidayatulloh juga menekankan untuk tetap fokus pada visi, misi dan tujuan organisasi, mempertahankan semangat positif, serta rutin melakukan evaluasi dan koreksi secara berkala. (*)
Penulis Dian Rahma Santoso Editor Mohammad Nurfatoni