PWMU.CO – Bagaimana kepemimpinan perempuan dalam Islam? Untuk menjawab pertanyaan itu Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik Uswatun Hasanah mengupas syair Mars Aisyiyah: ‘Betapa pentingnya peran kita sebagai wanita, sebagai Aisyiyah dalam meningkatkan martabat umat dan mewujudkan kehidupan yang penuh karunia.”
Itulah cara Uswatun mengawali ceramahnya dalam Baitul Arqam yang diselenggrakan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Manyar, di SD Muhammadiyah Manyar, Gresik, Sabtu (29/7) lalu. Selain mengutip Mars Aisyiyah, guru di SMA Muhammadiyah 1 Gresik itu juga menyitir wejangan Siti Walidah atau Nyai Ahmad Dahlan. “Jangan menduakan Aisyiyah. Jangan mudah sakit hati. Jangan sombong. Jangan ujub dan riya. Tapi harus ikhlas dan teguh pendirian,” kata Uswatun menirukan Walidah.
(Baca: Keluarga Muhammadiyah Harus Jadi Teladan yang Baik di Masyarakat)
Uswatun juga menyampaikan dua hal yang menghambat perjuangan dalam Aisyiyah yaitu sifat malas dan kikir. “Ini adalah penyakit dalam diri manusi,” tegasnya. Dia juga menekankan tentang 9 karakter kepemimpinan Aisyiyah, yaitu: berpaham Islam berkemajuan; ikhlas, jujur, dan amanah; cerdas dan berilmu pengetahuan; moderat dan bijaksana.
Selanjutnya memiliki etos kerja tinggi, disipllin, dan produktif; adil dan memuliakan manusia; berjiwa Almaun, gemar beramal dan beurusaha; dan berorganisasi dan bekerja sama.
Selain itu, ciri-ciri pemimpin yang baik adalah memiliki kompetensi sesuai dengan bidang kepemimpinannya, bersikap terpuji, menata visi-misi-strategi, mengembangkan SDM, dan mampu menggerakkan organisasi. (Agustine Nurhayati)