PWMU.CO – Tertib dalam organisasi, keunggulan Muhammadiyah yang perlu dirawat. Termasuk dalam hal pengelolaan keuangan.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof Dr Biyanto MAg, dalam Workshop Penyusunan RAPBM dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Persyarikatan Muhammadiyah Gelombang II.
Kegiatan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, itu berlangsung di Aula Mas Mansur Jalan Kertomenanggal IV Nomor 1, Dukuh Menanggal, Gayungan, Surabaya, Sabtu (3/2/24).
Kegiatan tersebut diikuti 13 PWM yakni PWM Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Timur. Juga Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, DIY, Jawa Tengah, Sulawesi Utara dari unsur bendahara, pengelola keungan, dan tim IT.
Saat menyambut seluruh tamu, Biyanto memberi ucapan ahlan wa sahlan. “Selamat datang di kantor PWM Jawa Timur, inilah kantor kami. Di sini kami ada tiga tempat dan ini yang utama. Di sisi timur ada MPKU dan ada rumah yang ditempati gudang dan bisnis DMU. Terima kasih atas kehadirannya, mudah-mudahan kerasan, kalau mau menambah seminggu di sini juga silakan saja,” ujarnya.
Lebih lanjut Biyanto mengatakan, yaitu PWM Jatim selaku host kegiatan ini mengikuti saja apa yang dibutuhkan dari PP Muhammadiyah. Kami diminta fasilitasi apa, nanti disiapkan, dan sebagian sudah disiapkan oleh panitia.
Ketiga, sambungnya, mewakili PWM Jatim dia mohon maaf, jika ada sesuatu yang kurang nyaman bisa disampaikan ke panitia langsung. “Kalau ada yang baik-baik bisa diceritakan ke PWM yang lain, itu filosofi Nasi Padang,” tuturnya.
Tertib dalam Organisasi
Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, itu menyambut baik kegiatan workshop ini. “Salah satu keunggulan yang penting kita rawat dari Persyarikatan Muhammadiyah adalah ketertiban dalam berorganisasi. “Jadi Muhammadiyah itu sangat tertib dalam berorganisasi, termasuk dalam mengelola keuangan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, kalau tertib keuangan maka akan ada banyak sekali stakeholder, mitra Muhammadiyah kita yang menitipkan. “Apakah itu uangnya, harta bendanya, atau sebagian yang dititipkan ke Muhammadiyah. Di PWM Jatim juga rajin menerima wakaf, baik tunai maupun non tunai, itu salah satu dampak ketika kita tertib mengelola keuangan Muhammadiyah,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menceritakan, semangat PWM Jatim dengan tagline yaitu terus bergerak tanpa menunggu. “Yakni tanpa menunggu kaya, karena kalau punya niat insyallah akan tercapai. Untuk itu PWM Jatim ingin belajar dari falsafah Muhammadiyah, sebagai gerakan Islam terus bergerak. Karena Muhammadiyah terus bergerak, maka kita bisa melihat perkembangan Muhammadiyah yang luar biasa ini,” pungkasnya. (*)
Penulis Mahyuddin. Editor Darul Setiawan.