Tiga Syarat Amal Shaleh
Di dalam al-Quran, sambung dia, syaratnya masuk surga itu ada dua, yaitu beriman dan beramal shaleh.
Dua hal itu termasuk dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 25 yang artinya: “Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, ‘Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.’ Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.”
Dari ayat tersebut, Hidayatulloh merumuskan tiga syarat dalam beramal shaleh. “Pertama, amalan itu harus baik. Bersedekah itu baik, maka harus diniatkan dan dilakukan dengan cara yang baik,” katanya.
“Hari-hari terakhir ini kan banyak sekali orang berbuat baik. Orang sedekah 50 ribu, 100 ribu baik kan bapak ibu?” tanyanya pada hadirin.
“Tapi kalau bersedekah tapi sambil menitipkan, ‘tolong nanti pilih saya’, itu tidak menjadi baik,” sambungnya.
Kedua, menurut Hidayatulloh, amalan itu harus benar. “Kalau bagi-bagi itu sifatnya menyogok, maka tidak benar itu. Karena nabi menjelaskan orang yang menyogok dan orang yang disogok sama-sama masuk neraka,” tuturnya.
Ketiga, lanjutnya, amalan itu harus tepat. “Kalau Lazismu Sidoarjo memberi sembako itu baik, dan sembako yang diberikan itu asalnya halal, itu benar. Tapi kalau sembako itu diberikan kepada saya, itu tidak tepat,” jelasnya.
“Karena harusnya saya yang dimintai urunan membagi sembako,” sambungnya.
“Yang seperti ini tidak jadi dikatakan amal saleh karena tidak tepat, meskipun baik dan benar,” ujarnya. (*)
Penulis Dian Rahma Santoso Editor Mohammad Nurfatoni