PWMU.CO – Happy Friday berlangsung di SD Muhammadiyah Kompleks Gresik atau SD Mugres Kampus B. Murid mengadakan program Eco Printing di kelasnya, Jumat (2/2/2024).
Eco printing kegiatan baru bagi siswa SD Mugres Kampus B. Kali ini menggunakan teknik pounding yaitu memukul.
Teknik pounding dipilih karena paling mudah dipraktikkan untuk pemula. Caranya meletakkan daun dan bunga di atas kain kemudian dilapisi plastik. Lalu dengan palu kayu daun dan bunga dipukul pelan-pelan sampai timbul motifnya menempel di kain.
Acara diawali dengan pembagian peralatan kepada seluruh siswa kelas 1 sampai kelas 6. Ada palu kayu, plastik, tas kain, dan pewarna kain.
Sedangkan bahan dedaunan dan bunga mencari sendiri di rumah. Mereka memilih daun dan bunga sesuai motif batik yang diinginikan.
Penjelasan teknik pounding sudah di beritahukan kepada seluruh siswa pada hari Jumat (26/1/2024) yang laluoleh guru Alda Novita Widyasari.
”Anak-anak sudah siap eco printnya?” tanya guru Alda kepada siswa.
”Siap…Bu…,” teriak seluruh siswa menjawab.
Lalu guru menjelaskan lagi teknik printing batik. Dengan membaca basmalah acara dimulai.
Suara cetak-cetok bergema di setiap kelas. Ramai iramanya. Palu-palu kayu dipukulkan pelan mengikuti hentakan tangan siswa. Klorofil dedaunan warna hijau dan bunga lama-lama menempel di kain. Motif daun dan bunga muncul di atas kain tas.
”Abot, kok ndak muncul warnanya ya,” teriak Rizqy Amalia Assyifa siswi kelas 6. Dia menggunakan daun yang tebal sehingga klorofil daun belum keluar. Dia pukul lagi daun lebih keras.
”Weee…aku berhasil,” seru Raisya Putri Fitriah siswi kelas 5 di tengah kerumunan temannya. Langsung saja teman-temannya menengok ke tasnya melihat hasilnya.
Teknik ini bergantung daun yang dipakai. Kalau daunnya tebal maka pukulan harus keras. Setelah beberapa lama siswa berhasil mencetak daun dan bunga di tasnya.
Proses selanjutnya mengeringkan selama 15 menit dengan panas matahari. Kemudian melepas daun-daun yang menempel pada kain.
Langkah selanjutnya fiksasi. Motif batik di kain yang sudah kering tadi direndam air tawas selama satu jam agar warna daun yang menempel di kain bertahan lama.
”Alhamdulillah selesai. Lumayan bagus hasilnya meskipun berkeringat saat mengerjakan,” kata Muhammad Rayyan Ashiddiqy siswa kelas 4 setelah menjemur kainnya selama satu jam.
Hasil karya siswa beragam. Ada yang membentuk motif seperti panorama hutan, taman. Ada pula yang menghasilkan deretan dedaunan.
Happy Friday menjadi hari yang berbahagia bagi murid-murid SD Mugres yang berhasil membuat kreasi batik eco print.
Penulis Dimas Hasbi Assiddiqi Editor Sugeng Purwanto