PWMU.CO – Wajah sumringah terpancar dari Fina (14), siswi SMP Muhammadiyah 9 Surabaya. Pasalnya, meski berkebutuhan khusus, tapi ia bisa menimba ilmu di sekolah reguler. Kegembiraannya bukan sampai di situ, ternyata di sekolah yang beralamat di Jalan Jojoran I No 50 Surabaya itu, ia juga bisa berkawan dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) lainnya. Termasuk Shella dan Shasa. Wajah-wajah mereka terlihat ceria.
Kepada PWMU.CO, Kamis (3/8) pagi, Kepala Sekolah SMPM 9 Surabaya Imam Sapari SHI MPdI menjelaskan bahwa untuk tahun pelajaran 2017-2018 ini, sekolahnya menerima 8 siswa ABK. “Alhamdulillah wali murid menaruh kepercayaan pada kami. Pasalnya dua tahun terakhir ini, kami mempunyai dua anak ABK yang mengalami perubahan signifikan,” ujar Anggota Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya ini.
(Baca: Dibawakan Anak-Anak Berkebutuhan Khusus, Lagu Gundul-Gundul Pacul Jadi Spesial dan Ada Parikan dalam Deklarasi Sekolah Akhlak SMP Muhammadiyah 9 Surabaya)
“Adanya komunikasi dan kerjasama yang baik, akhirnya masyarakat lebih memilih sekolah ini,” ujar Dra Alifah, guru ABK. “Meski kami memisahkan dengan kelas reguler, namun secara pergaulan, kami mencoba membaurkan dalam sesi-sesi tertentu agar mereka bisa bersosialisasi,” ungkap guru berkacamata ini.
Imam Sapari juga mengungkapkan kegembiraannya karena pada tahun pelajaran ini bisa menerima peserta didik baru sebanyak 90 siswa. “Adapun, siswa yang lulus tahun ini adalah 70 siswa. Ini terjadi input kami lebih banyak dari output sebesar 30 persen,” tandasnya.
Maka, setelah memosisikan diri sebagai “Sekolah Akhlak”, SMPM 9 Surabaya layak pula disebut sebagai “Sekolah Filantropi”. “Pelayanan yang kami berikan kepada masyarakat tak membedakan status sosial dan kondisi calon siswa, termasuk siap menerima ABK,” ungkapnya. “Dan itu salah satu perubahan yang kami lakukan untuk menjadi sekolah berprestasi dan unggul di masyarakat.” Selamat Pak. (Ferry Yudi AS)