PWMU.CO – Dalam sesi tanya jawab, calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan tidak setuju dengan program kerja makan gratis untuk anak-anak dari paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Pernyataan itu, disampaikan oleh Ganjar Pranowo setelah Prabowo Subianto meminta pendapat tentang program kerja pemberian makanan bergizi, dalam debat capres terakhir, Ahad (4/2/2024) di Jakarta Convention Center (JCC).
Dalam waktu satu menit, Prabowo bertanya kepada Ganjar, “Masalah yang dihadapi bangsa kita adalah banyak sekali anak-anak kita yang kurang gizi (stunting). Maka saya bertanya apakah bapak setuju dengan program kami untuk mengatasi masalah stunting dan menghilangkan kemiskinan, mengurangi angka kematian ibu-ibu dengan memberikan makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia.”
Lantas Ganjar menjawab, “Kalau ngasih anak-anak untuk mencegah stunting. Saya tidak setuju sekali, karena bapak terlambat.”
Stunting itu, kata Ganjar, ditangani sejak bayi dalam kandungan dan ibunya yang di kasih gizi. Kalu gizinya baik dan melakukan cek rutin, maka akan ketahuan bahwa ibunya dan pertumbuhan anaknya sehat dan baik.
“Kalau Bapak (Prabowo) ngasih gizi kepada ibu hamil, maka itu saya baru setuju. Karena setelah itu bayi akan lahir dan ibunya selamat karena diperiksa dan diberikan gizi,” ujar mantan Gubernur Jawa Tengah ini.
Jadi jangan sampai terputus antara stunting dengan pemberian makanan. “Tetapi kalau memberikan makanan, jangan banyak-banyak bapak nanti kekenyangan. Jangan sampai terjadi obesitas nanti akan menimbulkan bahayanya,” ujarnya.
Maka Ganjar memberikan cara mengatasi stunting. “Cara membatasi stunting dimulai sejak ibu hamil bahkan bisa di cegah saat anak-anak kita menikah. Dengan cara diperiksa calon pengantin perempuan dan laki-lakinya kalau sudah sehat baru siap menikah,” kata Ganjar.
Terakhir, Ganjar mengatakan, “Jadi Bapak kalau ada ibu baru hamil, kemudian periksa rutin dan dikasih gizi. Insyaallah itu akan melahirkan bayi-bayi yang sehat, kuat dan cerdas.” (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Mohammad Nurfatoni